Cerita Dibalik Rogue One: A Star Wars Story
- Facebook.com/pg/starwarsmovies
VIVA.co.id – Tayang perdana 14 Desember 2016, film spin-off (pecahan) pertama dari seri Star Wars sangat dinanti penggemarnya. Sebagai spin-off pertama, Rouge One menceritakan kisah tentang sekelompok pahlawan tak terduga yang di tengah terjadinya konflik, bersatu dalam misi untuk mencuri rencana Death Star – senjata paling mematikan milik Empire.
Kejadian yang diambil dalam timeline Star Wars ini menyatukan sekelompok orang biasa yang memilih untuk melakukan hal luar biasa, dan dengan melakukannya, mereka memperjuangkan hal yang lebih penting dari diri mereka sendiri.
"Dengan kesuksesan Star Wars Episode VII : The Force Awaken tahun lalu, kami sangat bersemangat membawa audiens untuk menjelajah alur cerita baru di dalam dunia Star Wars. Rogue One akan membawa penonton kembali ke cerita yang benar-benar baru, lengkap dengan karakter-karakter baru yang memukau," ujar Fitra Rifai, Head of Studio Marketing Indonesia, The Walt Disney Company, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.
Terwujudnya seri spin-off pertama Star Wars ini datang dari George Lucas yang ingin melanjutkan kisah Star Wars Saga. Dia kemudian menyampaikan keinginannya pada Presiden Lucas film dan Produser Star Wars, Kathleen Kennedy, tentang adanya kemungkinan untuk membuat spin-off dari Star Wars, dengan mengangkat kisah yang masih terjadi di dunia Star Wars.
"Seluruh Episode Star Wars (I hingga VII) masih dan secara berkelanjutan akan terus mengisahkan keluarga Skywalker. Sedangkan, film spin-off, yang akan dibuat mengambil tempat di timeline secara acak, akan mengenalkan dan mengeksplorasi karakter baru dan genre lainnya," ujar Kennedy.
Sementara ide film Rogue One: A Star Wars Story pertama dicetuskan oleh John Knoll, Chief Creative Officer and Senior Visual Effects supervisor, ILM, Ia juga dikenal memiliki pengetahuan dan cinta yang begitu besar untuk Star Wars.
Ide utama tersebut hadir dari Episode IV, A New Hope, yang mengisahkan cerita tentang mata-mata Rebel, yang berhasil untuk mencuri rencana pembuatan senjata paling mematikan milik Empire, Death Star. Dalam kisahnya, Princess Leia bergegas pulang menggunakan Starship miliknya, dimana ia menjaga rencana Death Star yang sudah dicuri dari Empire dan akhirnya berhasil menyelamatkan bangsanya dan mengembalikan kebebasan di Galaksi.
Terinspirasi dari kisah itu, John membayangkan siapakah anggota Rebel yang mencuri rencana Death Star tersebut, dan bagaimana mereka mengatur pencurian rencana rahasia senjata paling mematikan milik Empire?
Berawal dari pertanyaan sederhana itu, John mulai mengumpulkan ide demi ide untuk pembuatan Rogue One. "Rouge One mengambil latar waktu setelah Episode III, saat pemusnahan Jedi dan di saat seluruh Jedi yang tersisa pergi bersembunyi, ini adalah masa di saat Obi-Wan dan Yoda belum kembali. Di saat itulah, warga biasa harus memberanikan diri, dan menunjukkan sisi pahlawan mereka," jelas John Knoll.
Kemudian, ‘warga biasa’ tersebut adalah Jyn Erso dan sekumpulan rebel yang dipersatukan keadaan dan menemukan diri mereka melawan segala rintangan yang begitu mustahil, yaitu mencari arsitek yang membuat rencana Death Star dan mencurinya.
Selanjutnya, Rouge One juga mengangkat harapan dan tekad sebagai nilai moral yang paling penting dalam film ini, menggambarkan upaya orang biasa yang datang dari kehidupan begitu berbeda, kemudian memilih untuk melakukan hal luar biasa untuk kebaikan.
Sebagai informasi, Rogue One: A Star Wars Story disutradari oleh Gareth Edwards (Sutradara film Godzilla,Monsters), dan diproduksi oleh Kathleen Kennedy, p.g.a., Allison Shearmur, p.g.a. (dari film The Hunger Games: Catching Fire,Cinderella), dan Simon Emanuel, p.g.a. (The Dark Knight Rises,Harry Potter dan the Deathly Hallows: Parts 1&2).