Trump Berpotensi Beri Celah Naikkan Ekspor RI ke AS

Aktifitas Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Pertumbuhan nilai ekspor barang dan jasa Indonesia diprediksi mengalami perbaikan di tengah kondisi ekonomi global pada 2017, yang masih relatif lambat dan diwarnai ketidakpastian. Pertumbuhan nilai ekspor barang dan jasa 2017 Indonesia dapat mencapai sebesar 0,8 persen – membaik dibandingkan tahun ini, yang justru minus 3,6 persen. 

Ekspor Furnitur RI Tembus Rp 36 Triliun, Mendag Busan Ungkap 5 Negara Tujuan Utama

Demikian menurut kajian dari Center of Reform on Economics (CORE). Direktur Peneliti CORE, Mohammad Faisal, mengatakan perkiraan perbaikan nilai ekspor tersebut dipengaruhi oleh efek kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang cenderung kontroversial dan proteksionis. Sehingga, ada peluang positif kepada nilai ekspor Indonesia. 

"Masih sangat bergantung sekali dengan bagaimana kebijakan Trump. Pasar AS tinggi. Eropa tinggi, tapi tidak terlalu banyak menyerap itu. China juga tidak terlalu banyak menyerap," ujar Faisal dalam acara paparan Economic Outlook 2017 di Kementerian Perdagangan pada Kamis, 15 Desember 2016.

Gubernur BI Siapkan Dua Instrumen Buat Eksportir Parkir DHE di RI

Ia mengungkapkan, salah satu kebijakan yang berpeluang untungkan Indonesia adalah kebijakan Trump yang membatasi impor barang dari China dan Meksiko. Hal ini akan menjadi peluang terhadap produk manufaktur pesaing, termasuk Indonesia. 

Trump dalam kebijakannnya juga menyatakan akan membangun industri manufaktur domestik, sehingga dengan keterbatasan bahan baku dan energi di AS, tentu akan mencari sumber alternatif dari luar. Salah satu alternatif yang memungkinkan adalah Indonesia. 

Pengusaha Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kebijakan Parkir DHE Setahun di Dalam Negeri

Kemudian, kebijakan pembangunan infrastruktur di AS juga akan membuka peluang peningkatan ekspor bahan baku dari Indonesia. 

"Peluang komoditas yang kuat untuk diekspor itu komoditas tekstil, alas kaki, hasil perkebunan, perikanan. Ekspor dari industri manufaktur," lanjut Faisal. 

CORE mencatat kurang lebih dari setahun lalu, Indonesia berada dalam urutan ke-20 sebagai eksportir terbesar ke AS dengan nilai ekspor US$21 miliar. Sedangkan, China berada pada urutan pertama dengan nilai US$503 miliar. Urutan kedua Kanada sebesar US$301 miliar dan ketiga adalah Meksiko yang sebesar US$297 miliar.
 

(ren)

Jajaran Direksi Bank BRI dalam konferensi pers BRI UMKM EXPO(RT) 2025, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Januari 2025

BRI Targetkan Buka Akses Pasar Ekspor Bagi 1.000 UMKM RI, Simak Strateginya

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan kembali menggelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025, pada 30 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2025