Mau Minta Mundur dari Tempat Kerja, Siapkan 5 Jurus ini
- Halomoney
VIVA.co.id – Membangun karier bagi kebanyakan orang adalah hal yang menyenangkan. Peluang mengembangkan diri terbuka lebar. Isi kocek pun lebih tebal karena memiliki sumber pendapatan.
Namun, keadaan acapkali tidak sesuai dengan rencana, seiring dengan ambisi Anda untuk terus bertahan di sebuah tempat kerja dan kebutuhan hidup. Lalu ada banyak hal yang pada akhirnya mendorong memikirkan opsi untuk berhenti bekerja atau resign dari pekerjaan.
Banyak sebab seorang pekerja mengundurkan diri dari pekerjaannya. Antara lain, mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih menarik di tempat lain, sudah tidak cocok dengan kantor lama, ingin meraih pendapatan lebih besar, fokus mengurus keluarga, atau mengikuti pasangan pindah kerja di tempat yang jauh, dan lain sebagainya.
Apapun alasan Anda, semuanya sah-sah saja. Namun, jangan sampai setelah mengundurkan diri Anda masih belum memiliki tempat kerja baru, sehingga kondisi keuangan Anda menjadi lebih buruk. Ini akan membawa konsekuensi yang tidak sedikit pada kehidupan Anda.
Maka itu, agar keputusan berhenti kerja tidak menurunkan kualitas hidup Anda, situs keuangan Halomoney, memberi tips agar Anda memperhatikan lima hal berikut ini:
1. Kesiapan finansial
Memutuskan berhenti di sebuah tempat kerja, berarti Anda harus siap kehilangan sejumlah pendapatan yang rutin Anda terima dari tempat tersebut.
Siapkah Anda untuk kehilangan pendapatan rutin? Sedangkan kebutuhan terus berjalan. Memenuhi kebutuhan utama keluarga, membayar cicilan, dan lain sebagainya.
Supaya kondisi keuangan Anda tidak berantakan setelah berhenti kerja, Anda harus memastikan sudah memiliki dana darurat. Berapa besarnya?
Bila status Anda lajang, dana darurat adalah sebesar tiga kali besar dari pengeluaran bulanan Anda. Mengapa 3 bulan? Rentang waktu itu diasumsikan sebagai waktu bagi Anda untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Tapi, apabila status Anda sudah menikah, maka besar dana darurat yang harus Anda siapkan harus lebih besar, yaitu enam kali pengeluaran bulanan. Bila sudah memiliki anak, besar dana darurat harus setara atau lebih besar dari sembilan kali total pengeluaran per bulan.
2. Bereskan utang
Berhenti kerja berarti untuk sementara Anda tidak produktif secara finansial. Sedangkan cicilan atau utang tetap berjalan.
Maka itu, sebelum mengundurkan diri, pastikan Anda membereskan tanggungan utang terlebih dulu. Dari mana sumber dana pelunasan utang?
Sebuah perusahaan biasanya memberikan uang pisah ketika karyawan mereka mengundurkan diri. Besarnya bervariasi. Bisa satu kali gaji atau bahkan lebih dari itu.
Anda bisa memanfaatkan uang pisah tersebut untuk melunasi utang-utang yang mendesak dan sifatnya konsumtif. Misalnya, utang kartu kredit, utang di tempat kerja lama, dan lain-lain.
3. Periksa polis-polis asuransi
Bagi banyak orang, tidak lagi bekerja berarti tidak lagi menikmati berbagai fasilitas dari si pemberi kerja. Misalnya, fasilitas asuransi kesehatan dari kantor, dan lain-lain.
Maka itu, sebelum memutuskan putus hubungan dengan kantor, periksalah terlebih dulu kesiapan proteksi Anda. Apakah Anda sudah memiliki asuransi pengganti? Jangan lupa mendaftar layanan BPJS Kesehatan.
4. Strategi penghematan
Ketersediaan dana darurat bisa membantu Anda membuat proyeksi tentang rencana pengeluaran selama Anda berhenti kerja, dan belum mendapatkan pekerjaan baru. Supaya tidak membengkak, Anda harus menyesuaikan gaya hidup. Paling tidak untuk sementara selama berstatus sebagai “pencari kerja”.
Terapkan strategi penghematan. Fokuslah hanya pada kebutuhan pokok dan utama saja. Jangan sering-sering menengok katalog diskon yang cuma akan menggoda Anda untuk berbelanja barang-barang kurang penting.
5. Pengganti penghasilan
Bila Anda memutuskan berhenti bekerja akan tetapi belum memperoleh pekerjaan pengganti, jangan terlalu lama berada dalam kondisi tanpa penghasilan. Anda tidak harus kembali bekerja di kantor yang banyak menguras waktu.
Manfaatkan era digital dan e-commerce yang tengah booming seperti saat ini untuk mencetak pendapatan. Anda bisa tetap produktif secara finansial dengan menggarap peluang usaha di ranah online.
Misalnya, menjadi dropshipper sebuah toko online, merintis peluang sebagai pebelanja pribadi atau personal shopper, dan lain sebagainya. Manfaatkan sumber daya yang Anda miliki dengan optimal.
Pikirkan lagi dengan matang sebelum Anda ingin berhenti dari pekerjaan Anda saat ini. Jika keputusan untuk mengundurkan diri sudah bulat, lakukanlah tips di atas secara bertahap.
(ren)