Bangun Pelabuhan Patimban, Indonesia Utang US$1,7 Miliar
- Biro Pers Kepresidenan
VIVA.co.id – Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban Subang Jawa Barat saat ini berada pada pembahasan pembiayaan, selain fokus pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan skema pinjaman proyek pelabuhan Patimban akan menggunakan skema pinjaman lunak dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Tahap pertama US$1,7 miliar sampai 2019. Tahap jangka panjang sampai 2027. Bunga hampir nol persen. Tenor juga panjang 20-30 tahun," ujar Bambang saat ditemui di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, pada Rabu, 14 Desember 2016.
Ia mengatakan untuk mendapatkan dana pinjaman ini membutuhkan Detail Engineering Design (DED), yang mana wewenangnya berada pada Kementerian Perhubungan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa DED dapat selesai sekitar 6-8 bulan ke depan, penyelesaiannya berjalan simultan bersama-sama dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
"Sama-sama nih kita buat konsorsium untuk membuat DED ini. Jadi, konstruksi paling enggak akhir tahun ini bisa mulai. Jadi, 2018 sudah selesai," ucap Budi.
Kemudian, Bambang memproyeksikan pada 2019 pembangunan Pelabuhan Patimbun sudah selesai dan sudah mulai beroperasi. Pada awal operasional kapasitas minimumnya bisa mencapai 400 TEUs (Twenty Foot Equivalent Units) dan 200 ribu kendaraan.