Menkeu: Saatnya Indonesia Bantu Negara Miskin
- VIVA.co.id/Romys Binekasri
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Bank Dunia akan mengucurkan dana hingga US$75 miliar untuk negara yang tengah mengalami konflik guna mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.
Pernyataan itu disampaikan Ani, sapaan akrab Sri Mulyani saat membuka International Development Association (IDA) Replenishment Meeting di Yogyakarta, Rabu 14 Desember 2016.
Pertemuan yang berlangsung di Yogyakarta ini merupakan pertemuan terakhir rangkaian IDA Replenishment Meeting tahun 2016 setelah sebelumnya digelar pertemuan di Paris, Myanmar dan Washington DC.
"Harus ada langkah bersama-sama sebagai warga dunia, untuk mengatasi memberantas kemiskinan, mengurangi kesenjangan, menjaga kelestarian dan memelihara bumi agar dapat selalu mendukung jumlah penduduk," kata Ani.
Menurut dia, yang perlu dilakukan IDA adalah mendukung kepada negara-negara yang mengalami konflik, banyak menerima pengungsi dari negara berkonflik.
"Mereka yang harus menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya terutama memenuhi kebutuhan energi, kebutuhan pangan maupun infrastruktur dan kemampuan melibatkan sektor swasta sebanyak mungkin dalam proses pembangunannya,” katanya menambahkan.
Negara-negara donor akan menyampaikan dukungan. Sedangkan negara-negara penerima menyampaikan komitmen apa yang akan mereka lakukan terutama bidang yang berkaitan dengan perubahan iklim, penanganan konflik dan pengungsi serta pembangunan infrastruktur.
Adapun Indonesia, menurutnya pernah menjadi negara penerima IDA hingga tahun 1990-an sehingga dapat menikmati dana itu dengan suku bunga nol persen, dalam waktu panjang dan berhasil untuk pembangunan berbagai hal terutama infrastruktur.
“Sekarang dalam posisi bukan penerima IDA tetapi anggota Bank Dunia.”
Untuk itu, Indonesia akan melakukan peranan secara konstruktif termasuk membayar kembali seluruh dana yang telah dipinjam serta memberikan kontribusi untuk membantu negara-negara miskin.
(mus)