Empat Alasan Rekening Tabungan Minus di 2016
VIVA.co.id – Waktu berlalu dengan cepat, begitu pun dengan uang yang dimiliki. Tanpa terasa, akhir tahun 2016, tinggal hitungan hari. Namunm tabungan yang dimiliki juga tak terlihat.
Karena merasa sudah bekerja keras dalam setahun terakhir Anda pun bertanya: Ke mana perginya semua uang yang dikumpulkan? Bila  tidak bisa menjawabnya, inilah saat yang tepat untuk melakukan refleksi finansial.Â
Sebelum memutuskan melangkah dengan membuat resolusi finansial 2017, Situs e-commerce produk finansial, CekAja.com mengulas empat alasan yang membuat rekening memerah selama 2016.
1. Anda tidak lagi punya tujuan finansial
Kondisi ini terjadi, bahkan pada orang yang memiliki penghasilan di atas rata-rata. Tanpa tujuan finansial yang jelas orang terbiasa hidup dari gaji ke gaji. Tanpa tujuan finansial, orang lebih mudah untuk membelanjakan uang lebih banyak dari yang mampu dihasilkan.Â
Anda tidak lagi punya keseimbangan dan disiplin untuk membuat bujet. Salah satu penyebab keuangan buruk di akhir tahun adalah ketidakmampuan Anda untuk berkorban dan mengontrol belanja.
2. Terjerat utang
Ada banyak faktor yang membuat terlilit utang. Namun, sebenarnya ada banyak cara pula yang bisa membuat bebas dari lilitan utang. Caranya, bisa dengan mencari pekerjaan sampingan, menjalankan bisnis sampingan, melakukan refinancing utang.
Terakhir, pastikan utang yang Anda miliki tidak disebabkan oleh gaya hidup berlebihan, atau keputusan finansial yang tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
3. Tidak mampu menghasilkan uang tambahan
Ketidakmampuan menghasilkan uang tambahan melalui bisnis maupun pekerjaan sampingan, juga menjadi penyebab tipisnya tabungan yang dimiliki. Bila kondisinya seperti ini, sebenarnya ada alternatif lain untuk mendapatkan uang tambahan misalnya dengan menurunkan konsumsi, atau meminta kenaikan gaji bila Anda adalah seorang pekerja.
4. Menabung bukan prioritas
Bila menabung bukanlah prioritas, maka wajar saja bila di akhir 2016, Anda tidak mengumpulkan apa-apa di rekening. Kondisi serupa pun akan terjadi di tahun-tahun berikutnya.Â
Meskipun penghasilan bertambah, atau mendapatkan kenaikan gaji, kekayaan tidak akan banyak berkembang bila tidak menyimpan uang pada instrumen yang tepat. Bisa-bisa tanpa sadar akan jatuh miskin, ketika sudah tak lagi produktif. (asp)