Stabilkan Harga, Non-OPEC Setuju Produksi Minyak Dipangkas
VIVA.co.id – Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah membujuk non-anggota untuk mengurangi produksi minyak. Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi melimpahnya stok minyak dunia yang menyebabkan harga minyak tertekan.
Dilansir dari CNBC, Minggu 11 Desember 2016, para pejabat OPEC mengatakan pada Sabtu jika anggota setuju untuk memangkas 558 ribu barel per hari selama enam bulan mulai 1 Januari 2017. Angka tersebut kurang dari 600 ribu barel per hari yang OPEC harapkan.
Menteri Perminyakan Arab Saudi, Khalid Al-Falih, menyebut jika kesepakatan Sabtu "bersejarah" akan menstabilkan pasar melalui tahun depan dan mendorong investasi industri.
Pengumuman itu datang setelah OPEC bertemu dengan Rusia dan negara-negara non-OPEC di Wina pada Sabtu untuk melakukan pembicaraan. Al-Falih mengatakan kesepakatan dimaksudkan untuk mempercepat proses alami rebalancing pasar minyak.
11 Negara non-OPEC yang mengambil bagian dalam perjanjian tersebut adalah Azerbaijan, Bahrain, Brunei, Equatorial Guinea, Kazakhstan, Malaysia, Meksiko, Oman, Rusia, Sudan dan Sudan Selatan.
Sekretaris Jenderal OPEC, Mohammed Barkindo, mengatakan banyak dari pengurangan produksi yang diharapkan datang dari Rusia, yang ikut memimpin pertemuan Sabtu.
Sejumlah negara non-OPEC seperti Meksiko sudah melihat semakin berkurangnya produksi karena permintaan yang lemah. Harga minyak turun dari lebih dari US$90 per barel pada awal 2014 ke level US$40 awal tahun ini.