Ini Dua Kultur Kerja yang Wajib Ada di Perusahaan TIK
- Istimewa
VIVA.co.id – Perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kerap memiliki suasana kerja yang membosankan. Oleh karena itu, untuk bisa menjadi perusahaan TIK yang maju, setidaknya ada dua hal yang harus dimiliki dalam kultur kerja, yakni menyenangkan dan memunculkan energi kreatif.
Hal ini diungkap Chief Human Capital Officer (CHCO) PT Telkom, Herdy Rosadi Harman. Menurutnya, tren industri telematika global telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, kultur kerja di perusahaan TIK haruslah menyenangkan dan mampu memunculkan energi agar karyawannya bisa kreatif.
"Selain usia muda, motivasi mereka dalam bekerja juga berkembang dari era sebelumnya. Mereka bekerja karena tertarik dengan lingkungan kerja, iklim kreativitas, training developement, hingga jenjang karier yang menarik," ujar Herdy, dalam keterangan resminya, Jumat, 9 Desember 2016.
Di sisi lain, kata dia, kompetisi industri telematika juga ketat. Mayoritas sedang transformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, operator seluler menjadi industri digital.
Perubahan-perubahan tersebut mendorong pola lama perusahaan TIK menjadi kurang relevan jika diterapkan. Budaya kerja baru, yang bertumpu pada iklim kreativitas dengan target kinerja terbaik, menjadi cara baru yang harus diterapkan.
Dengan pola lama industri TIK, biasanya butuh biaya mahal. Akan tetapi, menurut dia, dengan budaya baru yang sudah eksis, maka biaya bisa ditekan karena kreativitas yang ditonjolkan.
Prinsip lain yang penting adalah spirit anti kemapanan namun berdampak masif atau biasa disebut disruptive dalam industri TIK. Ini membuat produktivitas jangan terpaku pola lama misalnya pekerjaan hanya bisa diproses di komputer personal.
"Di kami sekarang semua dokumen pekerjaan sudah bisa diproses dengan smartphone, bisa kapan pun dan di manapun. Jadi, kultur yang fun dan kreatif ini harus tetap berpijak pada filosofi perusahaan yang kuat," katanya.
Dia mengungkapkan, jika rerata usia di industri telematika terkemuka. Misal di Facebook rerata 28 tahun, AOL (27 tahun), Amazon (31), eBay (32), IBM (38), dan Hewlett Packard (39).Â