Peluncuran SpaceX Ditunda, Inmarsat Beralih
- REUTERS/Mario Anzuoni/Files
VIVA.co.id – Sehabis Jatuh tertimpa tangga pula. Peribahasa itu pantas dialamatkan kepada SpaceX yang harus mengalami penundaan peluncuran satelit, kehilangan klien, dan klien tersebut direbut oleh kompetitornya. Arianespace.
Ya, klien SpaceX yang bernama Inmarsat ini harus membelot untuk tak menggunakan jasa dalam meluncurkan satelitnya ke orbit, karena penundaan yang dialami SpaceX. Maka dari itu, Inmarsat yang tengah mengejar target harus tetap meluncurkan satelitnya, yang kali ini 'menebeng' Arianespace.
Inmarsat menjelaskan penundaan penjadwalan peluncuran SpaceX, membuat pihaknya memutuskan untuk terbang dengan roket yang berbeda, yaitu roket Ariane 5 milik Arianespace. Dengan demikian, Inmarsat mampu mengamankan peluncuran wahananya ke antariksa pada pertengahan 2017, berupa satelit komunikasi untuk European Aviation Network (EAN).
"Kami senang dengan fleksibilitas yang Arianespace tunjukkan, di mana dapat menunjukkan slot peluncuran yang memungkinkan kita untuk menempatkan satelit EAN di orbit S-band pada pertengahan 2017," ungkap CTO dari Inmarsat, Michele Franci dalam pernyataannya yang dikutip dari The Verge, Jumat, 9 Desember 2016.
Seperti diketahui, Arianespace merupakan perusahaan pelucuncuran roket yang sudah beroperasi sekitar 35 tahun. Roket Ariane 5 merupakan roket serupa yang pernah diterbangkan Arianespace untuk membawa satelit komunikasi BRISat milik BRI pada Juni 2016.
Inmarsat menjelaskan bahwa satelit EAN harus bisa diterbangkan pada Desember ini, sebelum berakhirnya tenggat waktu yang diberikan oleh Komisi Eropa. Hal itu menjadi alasan Inmarsat tak menunggu penundaan SpaceX dan memilih Arianespace.
Ditundanya SpaceX, karena perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu tengah diselidiki terkait roketnya yang mengalami ledakan pada September kemarin. Penundaan SpaceX ini berlangsung hingga Januari 2017.
"Kami terus memberikan kemajuan dengan penyelidikan pada kasus 1 September kemarin dan kami bekerja dengan aman dan terpercaya untuk kembali meluncur pada awal Januari," ujar SpaceX.
Walaupun Inmarsat telah memilih Arianespace untuk meluncurkan satelit EAN, tetapi ke depannya Inmarsat tetap menggunakan jasa dari SpaceX untuk peluncuran satelit Inmarsat-5 F4 dengan menggunakan roket Falcon 9 pada semester pertama di 2017.
"Inmarsat adalah mitra lama dan kami berharap mereka baik dengan misi mereka mendatang," ucap SpaceX.