Ekspor Ekonomi Kreatif RI Disokong Komoditas Fasyen
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif, baru saja mengeluarkan data statistik ekonomi kreatif. Data Bekraf mencatat jumlah ekspor komoditas ekonomi kreatif Indonesia dimulai 2014 dan hingga 2015, mengalami peningkatan.
Pada 2014, jumlah ekspor berada pada level US$18,16 miliar. Kemudian pada 2015, meningkat 6,6 persen menjadi US$19,36 miliar. Sedangkan target ekspor komoditas ekonomi kreatif, yang dipatok Presiden sebesar US$21,5 miliar untuk 2019.
Kepala BPS, Suhariyanto, yang akrab disapa Kecuk mengungkapkan bahwa sementara ini, nilai ekspor ekonomi kreatif paling besar disokong oleh komoditas fasyen, yakni 56,27 persen. Kemudian, komoditas kriya sebesar 37,52 persen, dan kuliner 6,09 persen.
"Ekspor komoditas ekonomi kreatif mencapai 14,69 persen, dari total keseluruhan ekspor komoditas non migas pada 2015," ujar Kecuk dalam acara peluncuran data statistik ekonomi kreatif di Swiss-Bellhotel Jakarta, Kamis 8 November 2016.
Sementara itu, tiga negara tujuan ekspornya adalah Amerika Serikat sebanyak 31,72 persen, Jepang sebanyak 6,74 persen, dan Taiwan sebanyak 4,99 persen.
Data tersebut, merupakan hasil survei BPS yang dilakukan di 57 kabupaten pada 34 provinsi, dengan jumlah sampel sebanyak enam ribu usaha ekonomi kreatif yang tersebar di 16 subsektor ekonomi kreatif. (asp)