Jerapah Mulai Hadapi Kepunahan

Jerapah, salah satu hewan yang digemari di Ragunan.
Sumber :
  • VIVAnews/Maryadie

VIVA.co.id – Jerapah, hewan dengan leher panjang, disinyalir sedang dalam tahap kepunahan. Hal ini diungkap oleh seorang ahli biologi pada pertemuan International Union for the Conservation of Nature (IUCN).

Penyebab Jerapah Lehernya Panjang Terungkap

Menurut laporan di pertemuan tersebut, populasi jerapah sudah mulai menyusut. Bahkan penyusutannya mencapai 40 persen dalam kurun 30 tahun belakangan.

"Pada 1985, jumlah jerapah berkisar 151.000 sampai 163.000 ekor. Namun pada 2015, populasinya hanya sekitar 97.562 ekor," ujar Julian Fennessy, co-Director dari Giraffe Conservation Foundation, seperti dikutip melalui BBC News, Kamis, 8 Desember 2016.

Kuis: Cuma yang Berbakat Bisa Temukan Perbedaan di Gambar Jerapah Ini

Fennesy mengatakan jika jerapah merupakan satu-satunya mamalia yang statusnya berubah dalam daftar hewan dilindungi tahun ini. Mereka menyalahkan berkurangnya habitat, tempat tinggal jerapah.

"Saat semua orang khawatir terhadap gajah, bumi ternyata memiliki empat kali lipat lebih banyak hewan bertubuh tebal ketimbang jerapah. Semua orang menyangka jerapah ada di mana-mana. Padahal mereka telah menghilang secara perlahan," ujar Fennesy.

Pertama Dalam Sejarah! Badak Putih Utara Berhasil Hamil dengan Bayi Tabung

Dalam laporan penelitian yang dilakukan bersama koleganya, Noelle Kumpel, Fennesy menyalahkan ruang bebas di bumi yang semakin menyusut dan menyudutkan gerak jerapah, ditambah aktivitas perburuan dan penyebaran penyakit.

Wilayah jerapah yang ramai diinvasi manusia adalah Afrika Tengah dan Timur. Jumlah jerapah pun menurun paling banyak di wilayah itu, sedangkan pertumbuhan di Afrika Selatan tidak bisa mengimbangi.

"Populasi jerapah yang semakin menipis, terutama jerapah liar, melanda sekitar tujuh kota, yakni Burkina Faso, Eritrea, Guinea, Malawi, Mauritania, Nigeria dan Senegal," ujar Kumpel.

Dalam pertemuan global terkait Diversity itu, diputuskan ada 860 spesies tanaman dan hewan yang punah. Sekitar 68 lainnya yang punah di alam liar. Selain itu, hampir 13.000 spesies masuk kategori terancam punah dan kritis dalam hal populasi. Sedangkan jerapah, berada di kategori di bawahnya, rentan punah (vulnerable).

IUCN juga meningkatkan status dari 35 spesies yang terancam punah menjadi kritis. Salah satunya adalah ular yang tinggal di pulau kecil di Saint Lucia.

Sedangkan sekitar tujuh spesies diturunkan level kepunahannya, seperti ikan air tawar di Afrika yang populasinya sudah mulai stabil. Atau tanaman Afrika bernama Acmadenia candida yang dianggap sudah punah namun telah ditemukan kembali beberapa spesiesnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya