Jelang Akhir Tahun, Saham-saham di Wall Street Meroket
- Reuters
VIVA.co.id – Indeks saham utama di bursa Amerika Serikat ditutup naik tajam para Rabu, 7 Desember 2016 setelah investor menunggu pengumuman kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa. Pada penutupan kemarin, indeks Dow Jones dan S&P mencatatkan rekor tertinggi baru.
Dilansir dari laman CNBC, pada Kamis 8 Desember 2016, Dow Jones Industrial Average naik sekitar 300 poin dan masuk pada rekor penutupan tertinggi, dengan saham Goldman Sachs, IBM, dan Home Depot yang mencatatkan keuntungan terbesar.
Kemudian, Indeks S&P 500 tercatat menguat 1,3 persen dengan saham telekomunikasi mencatatkan keuntungan 2,4 persen dan indeks komposit Nasdaq naik 1,2 persen dengan saham IBB untung sebesar tiga persen.
Kepala Strategi Pasar dari TD Ameritrade, mengatakan, banyak orang berpikir naiknya saham pada penutupan kemarin hanya bersifat jangka pendek, sebab para pelaku pasar telah mendapatkan sejumlah keuntungan.
Kemudian, Presiden Tower Bridge Advisor, Maris Ogg mengatakan hal senada. Kenaikan sejumlah saham ini segera terkoreksi dalam waktu dekat, terlebih ketika sadar beberapa kebijakan ekonomi dalam waktu dekat terlihat buruk.
Adapun pada penutupan Rabu, Dow Jones Industrial Average naik 297,84 poin, atau 1,55 persen, menjadi 19.549,62, dengan saham Nike memberikan keuntungan terbesar dan saham Pfizer mengalami kerugian terbesar.
Sementara itu, Indeks S&P 500 naik 29,12 poin, atau 1,32 persen, dan berakhir pada level 2.241,35, dengan 10 saham sektor telekomunikasi mencatat keuntungan, dan saham sektor perawatan kesehatan terkoreksi terbesar. Lalu, Indeks komposit Nasdaq naik 60,76 poin, atau 1,14 persen, ke level 5.393,76.
Sementara itu, untuk volume perdagangan Rabu tercatat mencapai 1,03 miliar unit dengan volume komposit mencapai 4,4 miliar unit saham. Selanjutnya, indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati 11,8.Â