08-12-1949: Kelompok Nasionalis China Menyingkir ke Taiwan
- Reuters
VIVA.co.id – Hari ini 67 tahun silam. Kelompok nasionalis China pimpinan Chiang Kai-sek memindahkan pemerintahan dan ibu kota ke kepulauan Formosa yang kelak dikenal sebagai Taiwan (Republic of China).
Pulau tersebut tidak berpenghuni dan lokasinya sangat dekat dengan China Daratan. Pemindahan ini dilakukan lantaran mereka kalah dalam perang sipil melawan kelompok komunis pimpinan Mao Zedong.
Dengan tersingkirnya kaum nasionalis, seperti dikutip situs History, maka kubu komunis mendeklarasikan negara baru bernama Republik Rakyat China.
Meski begitu, pasukan dan politisi nasionalis yang kalah ini tetap mendeklarasikan diri sebagai pemerintahan China yang asli.
Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang mengakui pemerintahan China di Taiwan. Para pejabat AS menolak untuk menjalin hubungan apa pun dengan RRC, serta menolak untuk memberi pengakuan diplomatik.
Seakan mendapat dukungan moral dan anggaran, Kai-Shek berencana untuk membombardir China Daratan yang didahului dengan penyebaran siaran propaganda serta pamflet yang dijatuhkan dari pesawat.
Ia menuding Uni Soviet memberikan bantuan ekonomi, politik dan militer kepada RRC.
Puncaknya, 18 Maret 1950, ribuan pasukan nasionalis yang didukung serangan udara dan laut, menyerang pantai China dan menduduki kota Sungman, sekitar 200 mil sebelah selatan Shanghai.
Mereka mengklaim telah menewaskan 2.500 pasukan komunis dalam serangan itu. Pertempuran berlanjut hingga beberapa pekan, namun akhirnya, pasukan nasionalis dapat dikalahkan dan kembali mundur ke Taiwan.
Beijing kemudian makin agresif untuk menyingkirkan Taiwan dari pergaulan internasional. Pada 25 Oktober 1971, China sukses menyingkirkan Taiwan dari keanggotaan PBB.
Tak hanya itu, China satu-satunya negara di Asia yang berhasil menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Artinya, Beijing memiliki hak veto atau hak untuk membatalkan keputusan/ ketetapan/ rancangan peraturan dan undang-undang atau resolusi, bersama empat anggota lainnya.
Tak cukup di situ. Pada 31 Desember 1978, pemerintah AS akhirnya mengakui pemerintahan RRC. Proses penurunan bendera AS di Taipei, ibu kota Taiwan, dan penurunan bendera Taiwan di Washington DC, menjadi penanda resmi selesainya hubungan AS dengan Taiwan.
Tepat 1 Januari 1979, AS secara resmi mengakui pemerintahan Republik Rakyat China di ibu kota Beijing. Hingga saat ini, status Taiwan secara internasional masih di bawah RRC dengan konsep One China Policy.