Robot Pembuat Paspor Paksa Pria China Buka Mata
- REUTERS/China Daily
VIVA.co.id – Seorang pria keturunan Asia dilaporkan mengalami penolakan foto paspor. Peristiwa ini terjadi saat perangkat lunak pengenal wajah, secara otomatis, mendeteksi matanya terpejam. Walau kenyataannya di foto itu, matanya nampak jelas terbuka.
Usaha lelaki bernama Richard Lee untuk memperpanjang paspornya ditolak. Penolakan itu terjadi setelah ia mengajukan pas foto dirinya kepada pemeriksa foto paspor online yang dijalankan oleh Departemen Dalam Negeri Selandia Baru. Sistem otomatis itu memberi tahu pemuda berusia 22 tahun ini bahwa fotonya tidak sah karena tidak memenuhi syarat, yaitu kedua mata harus terbuka.
"Aku tidak menganggap kasus ini serius. Aku mempunyai mata kecil dan sistem pengenal wajah masih terbilang baru dan sederhana," ujar Lee kepada Reuters, Rabu, 7 Desember 2016. "Ini hanya sebuah robot, aku tidak tersinggung. Toh pada akhirnya masa berlaku pasporku berhasil diperpanjang," ujarnya melanjutkan.
Lebih dari dua puluh persen foto paspor yang diajukan lewat sistem online mengalami penolakan. Ada berbagai macam alasan, ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri Selandia Baru. Menurutnya, paspor Lee ditolak karena teknik pencahayaan di foto pertama Lee tidak merata.
"Kesalahan yang paling sering terjadi adalah mata si subyek tertutup dan hal itu merupakan kesalahan umum yang kerap dilaporkan," katanya.