Dua Kebijakan Trump Dinilai Berimbas Positif Bagi Indonesia
- REUTERS/Mike Segar
VIVA.co.id – Kemenangan Donald Trump menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat, banyak menimbulkan kekhawatirkan, lantaran janji-janji kampanye yang disampaikan cenderung proteksionis. Namun, sejumlah ekonom menilai, Trump sudah mulai realistis terhadap kebijakannya.
Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan mengatakan, salah satu janji kampanye Trump, yakni akan memotong pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur, cukup menarik. Kedua hal itu akan mendongkrak perekonomian negaranya.
Dengan menggeliatnya pembangunan infrastruktur di AS, Katarina memproyeksikan, hal tersebut bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi AS. Jika ekonomi AS meningkat, negara-negara di dunia akan terkena imbas positif, termasuk Indonesia.
"Dengan adanya Trump, tidak menutup kemungkinan ekonomi Amerika Serikat membaik," ujarnya dalam Market Review & Market Outlook 2017 di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Rabu 7 Desember 2016.
Menurut Katarina, kedua janji pada kampanye Trump tersebut mirip dengan kebijakan yang diusung oleh Presiden RI, Joko Widodo. "Seperti di Indonesia, Amerika Serikat agak niru-niru Indonesia juga sih, kalau boleh ge-er sedikit," tuturnya.
Katarina menambahkan, beberapa janji Trump yang dinilai terlalu proteksionis, seperti kebijakan untuk membatasi hubungan dagang dengan Tiongkok. Namun, dia menilai, kebijakan itu akan sulit untuk direalisasikan, karena hubungan dagang antara kedua belah pihak cukup baik.
"Jika Trump menghambat hubungan dagang Tiongkok ke negaranya, dapat mengganggu perekonomian AS secara signifikan," ucapnya. (asp)