Keindahan Kain Nusantara di Tangan Dua Desainer Beda Negara
- VIVA.co.id/Putri Firdaus
VIVA.co.id – Popularitas kain nusantara semakin meningkat di dunia fesyen. Beragam cara dilakukan para pelaku industri fesyen untuk memperkenalkan keragaman kain nusantara ke mata dunia.
Salah satu yang mengembangkan kain nusantara adalah Mulia Denny. Dia mengandeng desainer asal Jepang Steven Tach, yang memiliki ketertarikan besar terhadap kain Indonesia untuk berkolaborasi.
"Ketika saya bertukar pikiran dengan Steven Tach, ada kesamaan visi misi kira-kira apa jadinya kain Indonesia diolah oleh orang luar," ujar Mulia saat peresmian butik Fashunica di Kemang Timur Raya, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Desember 2016.
Sebanyak 16 koleksi kolaborasi Mulia dan Tach bernama Fashunica by Steven Tach dipamerkan dalam peresmian butik Fashunica di kesempatan yang sama. Koleksi tersebut menampilkan perpaduan beberapa jenis bahan dengan mengangkat siluet khas Steven Tach yang dekonstruktif dihiasi pecah pola yang rumit.
Motif merak dan bunga sakura didesain oleh Tach untuk menggambarkan hubungan dua desainer beda negara ini. Mulia memberikan sentuhan dengan membubuhkan bordir emas tiga dimensi pada kedua motif tersebut.
"Saya mau membagi budaya Indonesia ke dunia dengan gaya dan teknis fesyen saya. Saya membuat motif hewan dan tanaman. Sakura melambangkan tradisi Jepang dan merak sangat dikenal di Indonesia dan saya ingin memadukan itu," ujar Steven.
Kain yang digunakan dalam koleksi ini cukup beragam, mulai dari tenun ATBM dobby, denim, katun sifon dan rayon bermotif batik. Semuanya dipadu menjadi gaun A-simetris, terusan kimono, blus, celana-rok, palazzo dan kulot.