Pandji Pragiwaksono Jadi Juru Bicara Kelompok Terpinggirkan
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Pandji Pragiwaksono baru saja menyelesaikan Stand Up Comedy World Tour nya yang berjudul "Juru Bicara". Sebanyak 23 kota di lima benua telah ia sambangi mulai dari April hingga November 2016. Tur ini akan ditutup pada 10 Desember mendatang di Jakarta.
Menariknya dari tur Juru Bicara ini, Pandji yang sebelumnya banyak membawakan materi atas keresahannya sendiri, kini ia memposisikan diri sebagai juru bicara dari banyak pihak di Indonesia yang suara dan protesnya tidak terdengar.
"Seperti korban HAM (hak asasi manusia), umat muslim Indonesia yang toleran, mereka yang protes terhadap sensor TV yang berlebihan, mereka yang gusar dengan kualitas pertelevisian akibat rating TV. Bahkan termasuk satwa langka yang mulai punah di tanah air," kata Pandji saat berkunjung ke VIVA.co.id, Senin 5 Desember 2016.
Pandji mengatakan, bahwa dalam mempersiapkan materinya, ia menemui orang-orang yang suaranya tidak didengar. Pandji berusaha mendengarkan keluh-kesahnya,dan mengemasnya dalam sebuah komedi yang sarat akan pesan positif.
"Kayak saya ketemu aktivis Kamisan, ketemu sama saya korban Kamisan, (mereka bilang) kami setiap kali Kamisan sudah enggak diliput media, orang enggak banyak tahu, tolong bahas dong. Terus juga soal isu alam, pembakaran hutan liar, tolong bahas dong," ungkap dia.
Menurut Pandji hal yang paling berat dibawakan saat Stand Up ialah ketika harus membawakan isu HAM. Hal ini karena menurutnya banyak orang yang masih belum menganggap isu ini penting dan serius.
"Yang paling berat memang HAM, berat karena banyak orang tidak tahu soal isu HAM. Sehingga sebenarnya yang saya jelasin kasus yang sedih, dan itu membuatnya agak rumit. Tapi tetap saya bawakan, dan kebetulan nanti tanggal 10 Desember ini kan hari HAM sedunia, jadi cocok saja bahas HAM di hari HAM sedunia," ujarnya.