05-12-1978: Akal-akalan Soviet untuk Caplok Afghanistan

Pasukan Uni Soviet di Afghanistan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Hari ini 38 tahun silam. Dalam upaya mendukung rezim pro-komunis yang tidak populer di Afghanistan, Uni Soviet menandatangani "perjanjian persahabatan" dengan pemerintah Afghanistan yang isinya memberikan bantuan besar-besaran ekonomi dan militer.

Pria Asal Negara Bekas Komunis Kagum sama Mekah dan Madinah, Terang Banget Katanya

Perjanjian itu mengikat kedua negara selama 20 tahun. Perjanjian ini pula membuat Soviet selangkah lebih dekat yang berencana mencaplok Afghanistan untuk menjadi bagian dari negeri komunis tersebut.

Mengutip situs History, Soviet mulai mendekati Afghanistan sejak 1950-an melalui pemberian bantuan ekonomi dan militer. Pada April 1978, terjadi peristiwa dramatis, di mana Partai Komunis Afghanistan menggulingkan dan membunuh Presiden Sardar Mohammed Daoud.

Sosok Ini yang Membuat Adik KH Agus Salim Tertarik Masuk Katolik

Pascapenggulingan, Nur Muhammad Taraki selaku Ketua Partai Komunis mengambilalih dan segera menyatakan bahwa hanya ada satu partai di Afghanistan.

Meski begitu, rezim Taraki sangat tidak populer di kalangan warga Afghanistan, sehingga Soviet berusaha untuk meningkatkan dukungan melalui perjanjian pada Desember 1978.

Respons KH Agus Salim saat Tahu Adiknya Masuk Katolik: Alhamdulillah

Pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev menyatakan bahwa perjanjian ini menandai "karakter kualitatif baru" hubungan kedua negara. Sayang, perjanjian tersebut tidak membantu Afghanistan.

Taraki akhirnya digulingkan dan dibunuh oleh anggota Partai Komunis Afghanistan yang tidak puas dengan pemerintahannya pada September 1979.

Pada Desember di tahun yang sama, militer Soviet menginvasi Afghanistan dan mendirikan rezim boneka bentukan Moskow. Para pakar menyebut Afghanistan sebagai "Rusia Vietnam".

Keberadaan militer Soviet hanya bertahan 10 tahun sebelum akhirnya mundur dan negeri terbesar di dunia itu bubar pada 25 Desember 1991.

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Vladimir Putin Tiba di Vietnam, Disambut Karpet Merah Wakil PM Tran Hong Ha

Setelah mengunjungi Korea Utara, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Vietnam pada Kamis pagi untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Komunis di Vietnam.

img_title
VIVA.co.id
20 Juni 2024