Ini Alasan Mengapa Anda Tak Boleh Tidur dalam Keadaan Marah
- Pexels/Unsplash
VIVA.co.id – Anda pasti pernah mendengar petuah dari orangtua yang mengatakan jangan pernah tidur dalam keadaan marah. Nah, jika Anda sebelumnya meremehkan hal ini, ada alasan ilmiah di balik petuah tersebut.
Belum lama ini, para peneliti menemukan bahwa manusia kurang mampu menekan memori negatif di otak setelah mereka tidur daripada sebelum mereka tidur.
Biasanya, tidur membantu proses penerimaan dan penyimpanan informasi di otak setiap harinya. Studi menunjukkan bahwa proses ini memperkuat kenangan selama tidur sehingga membuat Anda lebih sulit untuk menekan kenangan negatif, yang orang mungkin tidak ingin diingat lagi.
Hasil studi mengungkapkan, orang harus mencoba untuk menyelesaikan pertengkaran sebelum tidur dan tidak tidur dalam keadaan marah, kata salah satu penulis studi Yunzhe Liu, Ph.D, di University College London.
Dalam studi tersebut, para peneliti meminta 73 pria di Inggris untuk melihat 26 foto netral dari wajah orang-orang. Foto-foto itu netral, yang berarti mereka tidak terkait dengan emosi positif atau negatif.
Tapi masing-masing foto netral dipasangkan dengan gambar menjengkelkan, seperti foto mayat, anak-anak menangis dan orang luka-luka. Dengan cara ini, orang-orang belajar untuk mengasosiasikan setiap wajah dengan gambar menjengkelkan.
Tak lama setelah itu, para peneliti menunjukkan beberapa foto wajah lagi dan meminta mereka untuk mencoba menekan, atau melupakan kenangan dari gambar menjengkelkan atau mengganggu tadi.
Setelah peserta tidur semalaman, mereka melaporkan bahwa mereka memiliki lebih sulit melupakan gambar menjengkelkan tersebut.
Hasil ini menunjukkan bahwa tidur dapat mempersulit kemampuan orang untuk melupakan hal-hal yang tidak ingin diingat.