Pembangunan Perumahan Terbitkan 1,3 Miliar Saham Baru
VIVA.co.id – PT Pembangunan Perumahan Tbk telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan atas proses penambahan modal melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Direktur Utama Pembangunan Perumahan, Tumiyana, menjelaskan, dalam rights issue ini, perseroan akan menerbitkan 1.357.460.854 saham baru Seri B atau 21,89 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan penambahan modal melalui HMETD dengan harga pelaksanaan (exercise price) sebesar Rp3.250 per saham.
Menurut dia, setiap pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham perseroan atau recording date 6 Desember 2016 pukul 16.00 WIB berhak dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 500 ribu saham lama berhak atas 140.163 HMETD.
“Nantinya setiap 1 HMETD berhak untuk membeli satu saham HMETD dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan. Periode perdagangan akan dilaksanakan selama lima hari kerja, yaitu 8-15 Desember 2016," kata Tumiyana dalam keterangan resminya, Jumat, 2 Desember 2016.
Melalui rights issue ini, perseroan akan memperoleh dana Rp4,41 triliun, di mana sekitar 24 persen akan digunakan sebagai modal kerja.
Sementara itu, sisanya sekitar 76 persen akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur prioritas pemerintah, antara lain kebutuhan investasi untuk pembangunan kawasan pelabuhan, jalan tol, apartemen menengah dan hunian (MBR rusunami), kawasan industri serta pembangkit listrik.
"Dengan adanya peningkatan ekuitas ini, maka kemampuan balance sheet perseroan nantinya akan meningkat dua kali lipat dari sebelumnya," kata Tumiyana.
Selain itu, untuk meningkatkan kapasitasnya, perseroan akan melakukan beberapa aksi korporasi, salah satunya adalah penawaran umum saham perdana atau IPO tiga anak perusahaan, yaitu PT PP Pracetak, PT PP Peralatan, dan PT PP Energi.
Dengan pelaksanaan aksi korporasi tersebut, ia berharap, kapasitas perseroan dapat melonjak hingga 600 persen dalam dua tahun ke depan untuk mendukung investasi sebesar Rp174 triliun dalam kurun waktu empat tahun ke depan.