Menkeu Pertanyakan Hitungan Kewajiban Pajak dari Google

Ilustrasi/Mencari informasi dari Google.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mempertanyakan hasil kalkulasi penghitungan kewajiban perpajakan dari raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Google Asia Pasific Pte Ltd. Proses negoisasi pun sampai saat ini masih berlangsung.

Genjot Efisiensi dan Pertumbuhan Bisnis, Bank Jago Gandeng Google Cloud Manfaatkan AI

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani mengatakan, pemerintah melalui otoritas pajak bersama perwakilan Google telah kembali melakukan pertemuan. Kedua pihak pun, telah menyamakan hasil penghitungan kalkulasi kewajiban perpajakan Google.

"Kami sudah melakukan compare note (pembandingan), untuk menunjukkan apa basis yang mereka (Google) nyatakan sebagai penghitungan pajak," jelas Ani, saat ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.

Google AI Gemini 2.0 Flash Sudah Tersedia dalam Versi Chatbot

Namun, dalam penyamaan data tersebut, Ani mengaku bahwa belum ada kemufakatan antara kedua belah pihak. Pemerintah bersama perwakilan Google, pun masih berusaha melakukan kalkulasi, dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

"Tentu dari kalkulasi, akan ditemukan titik-titik apa yang bisa disepakati, berdasarkan basis volume transaksi dan kegiatan yang menimbulkan dampak dari kewajiban perpajakannya," katanya.

Penantang Google Bertambah

Terlepas dari hal tersebut, Ani tetap mengapresiasi perwakilan Google yang mau duduk bersama dengan pemerintah dalam kewajiban perpajakannya. Pengejaran kewajiban perpajakan Google, tentu demi menciptakan level playing field, atau kesetaraan. (asp)

Ilustrasi Google.

Google Buka Lowongan Kerja Remote di Januari 2025, Cek Posisi dan Peluangnya!

Apakah Anda sedang mencari peluang untuk mengembangkan karier di tahun baru? Ada kabar baik dari Google! Perusahaan teknologi raksasa ini sedang membuka loker

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025