Kekayaan Indonesia Tumbuh 6,4 persen di 2016
VIVA.co.id – Credit Suisseis Global Wealth Report 2016 melaporkan kekayaan rumah tangga Indonesia tumbuh sebesar 6,4 persen pada 2016 atau mencapai US$1,8 triliun. Kekayaan Indonesia tidak terpengaruh krisis finansial global.
"Sejak 2009 (kekayaan Indonesia) telah naik dengan laju tahunan rata-rata sebesar 5,9 persen. Kekayaan itu diproyeksi akan meningkat sebesar 7,9 persen per tahun selama lima tahun berikutnya sehingga mencapai US$2,6 triliun pada 2021," sebut Laporan Credit Suisse pada Kamis 1 Desember 2016.
Selain itu, dalam laporan juga disebutkan kekayaan per orang dewasa di Indonesia dalam rupiah tercatat meningkat enam kali lipat selama tahun 2000 hingga 2016. Kenaikan itu rata-rata sebesar 12,2 persen pertahunnya, seiring pertumbuhan ekonomi per orang dewasa.Â
Sedangkan dari sisi komposisi kekayaan orang Indonesia, tercatat 88 persen aset bruto berupa aset riil, sedangkan utang pribadi berada pada angka rendah yaitu sebesar 6 persen. Di Indonesia juga, jumlah penduduk dewasa memiliki kekayaan sebesar US$10 ribu atau setara Rp135,6 juta, 74 persen di atas rata-rata dunia.Â
Sementara itu, pada tingkat nilai kekayaan yang lebih tinggi, jumlah miliarder di Indonesia tumbuh pesat yaitu sebesar 13 persen menjadi 112 ribu orang, dengan total kekayaan sebesar US$500 miliar atau setara Rp6.782 triliun. Lalu jumlah individu dengan kekayaan bersih ultra tinggi bertambah sebanyak 25 persen menjadi 1.092 orang.
"Populasi miliarder diproyeksikan bertambah sebanyak 9,1 persen per tahun dan akan mencapai 173 ribu orang di tahun 2021," jelas laporan.
Adapun jika dibandingkan dengan tiap negara, Indonesia masih jauh tertinggal dengan Jepang yang berhasil mencatat kekayaan tambahan sebesar US$3,9 triliun menjadi US$24 triliun tahun ini. Capaian itu kemudian diikuti Amerika Serikat yang bertambah US$1,7 triliun menjadi sebesar US$85 triliun.
Â