Pedasnya Harga Cabai Merah Picu Kenaikan Inflasi Oktober
- VIVa.co.id/Shintaloka Sicca
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mengungkapkan bahwa Indeks Harga Konsumen pada November 2016 mencatat inflasi sebesar 0,47 persen. Dengan posisi tersebut, inflasi pada tahun kalender mencapai 2,59 persen, dan inflasi secara year on year berada di kisaran 3,58 persen.
Lantas, apa yang menyebaban terjadinya inflasi menjelang akhir 2016?
"Penyebab utama dari volatile food. Cabai merah, cabai rawit, bawang merah, tomat sayur, dan tarif pulsa," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.
Sasmito menjelaskan, cabai merah memberikan andil inflasi sebesar 0,19 persen, dengan rata-rata kenaikan harga mencapai 21,2 persen di 76 kota Indeks Harga Konsumen. Ini disebabkan cuaca yang memburuk, sehingga mengganggu pasokan dan distribusi dari tiap daerah.
Sementara cabai rawit, memberikan andil 0,05 persen, dengan rata-rata kenaikan harga 29,7 persen di 80 kota IHK. Untuk komoditas bawang merah, memberikan andil 0,10 persen, dengan rata-rata kenaikan harga sebesar 16,21 persen di 69 kota IHK.
"Tomat sayur andil 0,4 persen, dengan rata-rata kenaikan 19,52 persen di 55 kota IHK. Kenaikan tertinggi di Manado, mencapai 220 persen," kata dia.
Sedangkan untuk tarif pulsa, memberikan andil kepada inflasi November sebesar 0,02 persen di 31 kota IHK. Kenaikan tertinggi tarif pulsa terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, dengan persentase sebesar enam persen.
(ren)