Dana Desa Rp60 Triliun, Fokus Bangun Daerah Perbatasan
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengaku bersyukur dengan adanya peningkatan dana desa pada tahun depan menjadi Rp60 triliun. Dana tersebut, dapat dioptimalkan untuk mengembangkan potensi daerah-daerah di perbatasan.
Eko mengatakan, Indonesia sebenarnya adalah negara besar yang ditandai dengan masuknya Indonesia dalam peringkat 16 di G20, atau 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia. Ia menambahkan, Indonesia bisa menjadi nomor lima pada 2035 nanti. Salah satu caranya, yaitu mengembangkan daerah perbatasan.
"Tapi sekarang, masih banyak daerah dan perbatasan yang tertinggal. Itu yang jadi PR kita semua," kata Eko, dalam Forum Bisnis dan Investasi, serta Expo Potensi Daerah Perbatasan Tahun 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.
Untuk itu, lanjut dia, semua pihak dan pemangku kepentingan tidak bisa lagi bekerja sendiri-sendiri untuk membangun bangsa. Dibutuhkan kerja sama yang kuat untuk membangun bangsa yang besar.
Ia menyebut potensi Indonesia yang besar juga dapat dilihat dari indikator bahwa Indonesia punya lahan hutan tropis terbesar, garis pantai terpanjang kedua di dunia. Juga, penduduk nomor empat terbesar, dengan masyarakat produktifnya yang mencapai 70 persen.
"Tetapi, kalau semua lakukan kerja sendiri-sendiri, malah jadi kerjanya kecil-kecil. Tetapi, kalau kita kerja sama, kerjanya akan jadi besar," kata dia.
Fokus ke depannya, lanjut Eko, pihaknya akan mengembangkan konsep one village one product, yang akan merangkul semua sektor, sehingga dapat menciptakan efek berganda yang luar biasa.
"Kita lihat, pemerintah sangat fokus ke pembangunan desa, Tahun depan, pemerintah naikkan dana desa Rp60 triliun, tahun 2018 bisa dua kali lipat jadi Rp120 triliun," tuturnya. (asp)