Lucy Suka Naik Pohon, Ototnya Lebih Kuat dari Manusia

Fosil kepala manusia purba. Foto ilustrasi
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA.co.id – Nenek moyang manusia, yang disebut para ilmuwan dengan nama Lucy, ternyata menghabiskan waktunya sehari-hari di atas pohon. Bahkan otot dan perawakan Lucy diklaim lebih kuat ketimbang manusia saat ini.

Pameran Baru Manusia Purba di Museum Nasional, Fadli Zon Ajak Anak Muda Berkunjung

Ini merupakan analisis terbaru yang dilakukan para peneliti terhadap fosil yang dianggap sebagai nenek moyang manusia tertua. Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS One merupakan yang pertama untuk menambang struktur tulang internal dari spesies Australopithecus afarensis atau Lucy. Peneliti ingin tahu informasi mendalam mengenai kehidupan Lucy saat 3,18 juta tahun lalu.

"Banyak peneliti yang setuju jika Lucy sempat atau pernah memanjat pohon. Namun, perilaku itu dianggap bukanlah bagian dari kebiasaan atau gaya hidupnya. Setelah kami teliti, ternyata Lucy menggunakan pohon untuk aktivitasnya setiap hari selama hidup," ujar Christopher Ruff, profesor anatomi fungsional dan evolusi di John Hopkins University School of Medicine, seperti dikutip melalui LA Times, Kamis, 1 Desember 2016.

Penemuan Fosil Purbakala Utuh Gegerkan Kudus Jawa Tengah

Hasil penelitian ini didapat Ruff dan tim penelitinya setelah melakukan pemindaian atau CT Scan terhadap tengkorak Lucy. 

“Fosil Lucy sepenuhnya telah didemineralisasi sehingga bentuknya keras seperti batu. Masalahnya, CT Scan dengan energi rendah tidak bisa menembus batu. Sampai 2008, kami tidak memiliki data tentang struktur internal tulang Lucy. Secara radiografi, dia buram," ujar John Kappelman, profesor antropologi dan geologi di University of Texas.

Profil Irjen Daniel Kapolda Papua Barat yang Minta Maaf Gegara Anak Buah Salah Ketik 'Manusia Purba'

Dikatakan Kappelman, seperti halnya tulang manusia, tulang Lucy merespons pada tekanan. Semakin banyak tekanan maka semakin kuat tulang mereka. Misalnya seperti tangan petenis. Salah satu sisi tangan yang sering digunakan untuk memegang raket pasti lebih kuat 50 persen dibanding yang tidak digunakan.

"Tulang beradaptasi. Jika terlalu sering digunakan, kekuatannya bertambah. Begitu juga sebaliknya," katanya.

Spesies mirip manusia atau hominid ini hidup 2,9 juta hingga 3,8 juta tahun lalu. Lucy juga dipercaya sebagai nenek moyang langsung dari manusia. Fosil manusia Lucy ditemukan di Ethiopia pada 1974. Dinamai Lucy karena saat ditemukan peneliti sedang mengalunkan musik The Beatles berjudul Lucy in the Sky Diamonds. 

Saat itu, arkeologi Donald Johanson dan Tom Gray menemukan 47 tulang Lucy. Disebutkan, sekitar 40 persen dari tulang itu memberikan informasi yang cukup tentang spesies itu. Temuan fosil itu juga membantu peneliti untuk memahami transisi menuju manusia modern (Homo sapiens). 

Museum Nasional Indonesia

Liburan Natal Tahun Baru, Pameran Fosil Manusia Purba Tarik Ribuan Pengunjung di Museum Nasional Indonesia

Pameran bertajuk “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus” sukses menarik perhatian ribuan pengunjung.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2024