Rupiah Masih Terombang Ambing Arah Kebijakan Trump

Tumpukan uang rupiah pecahan lima puluh ribu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sampai saat ini masih terfluktuasi. Dalam satu minggu terakhir, laju mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp13.400-Rp13.500 terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia pada hari ini, Selasa 29 November 2016, nilai tukar rupiah berada di level Rp13.549 per dolar AS, kembali melemah Rp82 dari posisi kemarin, Senin 28 November 2016 yaitu di level Rp13.467 per dolar AS.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad, menilai bergejolaknya mata uang Garuda sampai saat ini murni didominasi sentimen ketidakpastian presiden terpilih AS, Donald Trump.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

"Saya kira, (fluktuasi mata uang) karena perubahan sentimen belum selesai. Kebijakan Pak Trump juga belum. Ibarat turbulensi, kita pasang sabuk pengaman terus," ujar Muliaman saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa 29 November 2016.

Meski begitu, Muliaman tetap meyakini sejumlah indikator perekonomian nasional akan semakin membaik pada tahun depan. Mengingat, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun depan diperkirakan masih tumbuh di angka tiga persen

Rupiah Melemah ke Rp 15.523 per dolar AS, Ini Pemicunya

"Tentu dampak ke ekonomi kita akan bagus," ujarnya.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024