Mantan Dirut Pertamina Sebut RI di Ambang Krisis Energi
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Mantan Direktur Utama PT Pertamina, Ari Soemarno, memperingkatkan bahwa Indonesia saat ini berada di ambang krisis energi. Kondisi ini pun sudah menjadi sorotan banyak pihak.
Menurut dia, pernyataan Indonesia menuju krisis energi dilandaskan pada semakin berkurangnya produksi dan cadangan energi di Indonesia. Di sisi lain, konsumsi energi terus meningkat, baik untuk energi primer maupun sekunder.
"Oleh karena itu, saya rasa bisa dibaca bahwa saya melihatnya memang indikasi menuju krisis energi itu terlihat," kata Ari dalam diskusi Seminar Indonesia Terang 2019 dengan Energi Terbarukan Ramah Lingkungan, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa 29 November 2016.
Ari mengatakan Indonesia sejak tahun 2008 telah menjadi negara net importir untuk komoditas minyak. Ia memperkirakan pada 2020, Indonesia segera akan menjadi negara net importir untuk komoditas gas.
"Diperkirakan pada 2020-an itu kita akan menjadi net importir gas, karena sumber gas kita itu juga tidak besar. Lima tahun lagi saya yakin kita sudah menjadi net importir gas," ujar dia.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah bersama dengan DPR terlalu lama menyelesaikan aturan, yang membahas soal energi, seperti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, RUU Minerba, UU Ketenagalistrikan dan UU lainnya. Padahal sebetulnya, hal ini cukup mendesak dilakukan.