Anggota DPR Cerita Dipaksa Ikut Tax Amnesty

Suasana helpdesk tax amnesty
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat menuding aparat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah melakukan pemaksaan kepada para wajib pajak untuk berpartisipasi dalam program kebijakan pengampunan pajak atau tax amesty.

Respons Pengusaha soal Rencana Tax Amnesty Jilid III

Anggota Komisi XI Fraksi Partai Demokrat, Evi Zainal Abidin, mengaku pernah merasakan dipaksa untuk ikut program tax amnesty pemerintah. Hal itu diutarakannya dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Senin 28 November 2016

“Saya punya rumah di kampung. Waktu itu ada petugas pajak yang datang, di situ menemui keluarga saya. Mereka sedikit mengancam untuk mengikuti tax amnesty,” ujar Evi, dalam rapat kerja di gedung parlemen Jakarta.

Peran Politisi Golkar Misbakhun Dorong Reformasi Sektor Keuangan Berbuah Penghargaan

Evi mengatakan, ia sama sekali tidak berniat untuk mengikuti program tax amnesty, karena meyakini bahwa sudah tidak ada harta atau aset yang tertinggal saat mengisi surat pemberitahuan pajak. Menurutnya, ini sama saja dengan menakut-nakuti pembayar pajak.

“Ini seolah-olah masyarakat harus ikut tax amnesty. Penting untuk disampaikan karena jangan sampai iklim seperti ini menjadi budaya,” katanya.

Penjelasan Ditjen Pajak soal Tax Amnesty Jilid III

Kejadian serupa turut dialami oleh Anggota DPR Fraksi Partai Nasdem, Achmad Hatari. Bahkan, Hatari mengaku para petugas pajak sama sekali tidak mencerminkan sikap yang selama ini dijamin oleh pemerintah.

“Mereka bentak-bentak, marah-marah. Pola pikir penegakan pajak di sini belum diikuti di Papua sana. Saya sudah catat namanya,” ujarnya.

(ren)

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie

Respons Kadin soal Usulan Tax Amnesty Jilid III pada 2025

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie buka suara terkait usulan pengampunan pajak atau tax amnesty jilid III.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024