Industri Kemasan RI, Jadi Incaran Investor Global

Ilustrasi mesin di industri plastik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Pameran industri pengemasan terbesar bertajuk interpack kembali di gelar di Dusseldorf Jerman pada 4-17 Mei 2017. Pemeran pengemasan internasional yang diselenggarakan interpack ini akan mengumpulkan 2.700 persuahaan dari 60 negara di dunia dalam memamerkan inovasi.

Pameran interpack yang dilakukan tiga tahun sekali ini telah menjadi cara berkomunikasi dan platform yang tepat bagi pengusaha dalam mencari solusi pengemasan produk serta menjawab kebutuhan inovasi guna memastikan produknya sampai ke tangan konsumen dengan kualitas yang tetap baik.

"Dalam pameran ini Indonesia juga dijadikan sebagai negara yang perlu dikunjungi mengingat industri pengemasan memiliki potensi pasar yang besar, ditambah kenaikan penjualan produk di dalam negeri berasal dari permintaan industri makanan dan minuman," dikutip dari siaran pers Interpack, Sabtu 26 November 2016.

Perlu diketahui pada pameran serupa di 2014 yang lalu, interpack berhasil mencatat 175 ribu pengunjung di mana 75 persen dari jumlah tersebut berasal dari perusahaan di luar Jerman. Dan pada interpack 2017, salah satu topik yang menarik yang akan diangkat adalah “Industri 4.0”. 

Industri 4.0 adalah konsep baru dari Jerman untuk mengubah proses manufaktur dengan mengintegrasikan informasi dalam sebuah mata rantai produksi mulai dari awal sampai desain, produksi, pelayanan, hingga perbaikan. Industri 4.0 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pabrikan dengan mengurangi waktu pemasaran dan menekan biaya keseluruhan. 

Kemunculan Industri 4.0 dilandasi oleh banyaknya tantangan yang dihadapi pelaku manufaktur seiring tuntutan ekonomi dunia yang makin kompetitif. Konsep ini lebih memaanfaatkan kemajuan teknologi. 

Bersama VDMA (Asosiasi Insinyur Jerman), sebuah Technology Lounge akan dibuka khusus untuk menjelaskan konsep Industri 4.0 dan menghadirkan contoh-contoh solusi pada mesin pengemasan dan process engineering sekaligus membuka peluang bagi aplikasi dalam keamanan, kemudahan penelusuran serta perlindungan dari pemalsuan dan pembajakan pada kemasan.

Selain Industri 4.0, interpack 2017 juga akan menghadirkan tema-tema menarik lainnya di industri pengemasan saat ini. Pagelaran khusus bertajuk innovationparc (Innovation Park) akan digelar menghadirkan ide-ide segar dan solusi dalam pengemasan yang dirancang untuk menjaga kualitas makanan dan mengurangi sampah.  

Gairahkan Kreativitas Anak Bangsa, Bank Mandiri Gelar Gala Fashion Night di Candi Prambanan

Berdasarkan data dari VDMA, terjadi peningkatan permintaan akan mesin pemrosesan dan pengemasan. Peningkatan tersebut mencerminkan peningkatan permintaan dunia akan makanan dan minuman. Perdagangan mesin pemrosesan dan pengemasan dunia meningkat 52 persen pada 10 tahun terakhir, mencapai EURO38 miliar di 2015. 

Permintaan terbesar berasal dari Eropa. Sebesar 33 persen dari keseluruhan penjualan (EURO 12,5 miliar) terjadi negara-negara Eropa. Diikuti dengan Asia yang menempati posisi penjualan kedua terbesar. Di 2015, transaksi pembelian mesin dan perlengkapan di Asia senilai EURO 8,2 miliar atau senilai 22 persen dari total ekspor dunia. 

Simak 7 Jurusan Kuliah untuk Berkarir di Industri Kreatif, Peluang di Masa Depan Terbuka Lebar

Selain itu, dorongan pertumbuhan juga terjadi di negara-negara berkembang. Bahkan saat ini setengah dari permintaan datang dari negara-negara berkembang seperti Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika. 

Bank Mandiri dukung industri kreatif

Dukung Industri Kreatif, Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Menembus Pasar Global

Bank Mandiri memperkuat kelompok tenun tradisional di Bali, Lombok dan Kupang, yang diharapkan mampu mengangkat produk tenun lokal Indonesia ke panggung internasional.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024