Cara Astronot Bersyukur di Stasiun Luar Angkasa
- NASA
VIVA.co.id – Perayaan Hari Mengucap Syukur atau dikenal dengan Thanksgiving merupakan ritual yang sering dilakukan di Amerika Serikat. Thanksgiving yang jatuh pada hari Kamis keempat bulan November ini pun turut dilakukan oleh para astronot yang tengah bertugas di Stasiun Luar Angkasa International (ISS).
Sebelumnya, astronot yang berasal dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengambil hari libur dalam merayakan Thanksgiving. Kali ini mereka menempuh cara yang berebeda, yakni dengan tetap bekerja di ruang hampa.
Saat ini ISS dihuni oleh enam awak. Dua di antaranya merupakan warga AS, yaitu Shane Kimbrough dan Peggy Whitson. Tetapi, semua orang berkumpul di satu meja untuk menyantap makanan dan mengucap syukur.
"Kami jelas berbicara mengenai apa pentingnya perayaan Thanksgiving, apa yang kita syukuri. Kami juga berbagi tradisi dengan rekan-rekan dari Prancis dan Rusia," ucap Kimbrough dikutip dari Space, Jumat, 25 November 2016.
Para awak ISS pun berkumpul di modul layanan Zvezda untuk puncak perayaan Thanksgiving. Mereka menyantap makan malam bersama. Bila biasanya hidangan disajikan di atas meja, para penjelajah ini menyantap makanannya yang terbungkus dalam kemasan.
Hidangan yang disantap mulai dari daging kalkun, ubi jalar kacang hijau, manisan, kentang tumbuk, dan lainnya.
"Kami bekerja sepanjang hari dan kemudian memiliki malam yang indah untuk menyantap yang ada di atas meja," ucap Kimbrough untuk merayakan Thanksgiving.
Tak ada minuman beralkohol dalam sajian hari mengucap syukur para astronot ini di ISS. Alkohol dilarang ada di ISS sehingga mereka menggantikan dengan minuman jenis lainnya yang tidak memabukkan.
Berbeda dengan perayaan thanksgiving di Bumi. Orang-orang akan memakan hidangan dengan rasa kenyang. Astronot ini dilarang untuk memakan secara berlebihan, porsi yang mereka santap dikontrol secara ketat sehingga makan berlebihan bukan pilihan tepat.
(mus)
Perang Bintang AS dan China
Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan sehingga dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa, kata China.
