SpaceX Ingin Internet Dunia Makin Kencang 200 Kali Lipat
- NASA
VIVA.co.id – Perusahaan antariksa swasta, SpaceX tak berhenti mengungkapkan ambisinya. Sebelumnya, perusahaan yang didirikan miliuner teknologi, Elon Musk itu terkenal dengan ambisi mengirimkan misi berawak ke Planet Mars.
Kini perusahaan itu punya ambisi membuat akses internet makin cepat 200 kali lipat melalui koneksi satelit.
Dikutip dari Business Insider, Jumat, 25 November 2016, rencana perusahaan itu terungkap dalam dokumen pengajuan SpaceX ke Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat.
Pengajuan dokumen itu, terungkap usai dua bulan insiden meledaknya roket SpaceX, Falcon 9 yang akan meluncurkan satelit AMOS-6 senilai US$200 miliar milik Facebook.
Dalam dokumen itu, SpaceX bakal meluncurkan 4425 satelit untuk bisa memberikan koneksi internet kencang tersebut. Rencana tersebut terbilang fantastis, sebab saat ini saja, menurut data Union of Concerned Scientist, jumlah satelit aktif yang mengorbit Bumi yaitu 1419 unit.
Ukuran satelit itu kisaran 386 kilogram dan seukuran mobil MINI Cooper, jauh lebih kecil dibanding ukuran satelit pada umumnya yang setara ukuran bus. Satelit SpaceX yang bertugas membuat internet kencang itu direncanakan mengorbit dalam ketinggian 1.151 sampai 1.275 kilometer dari permukaan Bumi.
"Sistem ini dirancang memberikan akses pita lebar (broadband) dan layanan komunikasi yang luas bagi penduduk Bumi, badan komersial, lembaga, pemerintah dan pengguna profesional di seluruh dunia," demikian deskripsi dokumen yang diajukan FCC.
SpaceX menyebutkan, dari ketinggian tersebut, satelit internet SpaceX akan mampu memberikan koneksi internet dengan area sepanjang 2.120 kilometer.
Sebagai gambaran, SpaceX mengungkapkan, 800 satelit akan mampu memberikan akses internet ke seluruh wilayah AS dan memberikan jangkauan internasional layanan pita lebar.
Untuk gelombang pertama, SpaceX akan mengirimkan 1.600 satelit ke ketinggian di suatu titik dan disusul dengan 2825 satelit lainnya yang akan ditempatkan pada empat titik ketinggian lainnya.
SpaceX menjanjikan, begitu peluncuran ribuan satelit itu rampung, maka penduduk Bumi bisa mencicipi akses internet dengan kecepatan 1 GB per detik, layanan pita lebar yang rendah latensi.
Kecepatan internet 1 GB itu tergolong sangat cepat dibanding akses internet cepat saat ini. Menurut data kecepatan internet global pada akhir 2015 yang dirilis Akamai, saat ini kecepatan akses internet rata-rata dunia mencapai 5,1 MB per detik per pengguna, padahal koneksi telah memakai kabel dan serat optik.
Kecepatan ini setara 200 kali lebih lelet dibanding target koneksi internet SpaceX tersebut.
Untuk menjalankan proyek besar ini, laman The Washinghton Post pernah melaporkan, Musk mengungkapkan pada Juni 2015, butuh US$10 miliar untuk membangun kembali internet di antariksa.
Laman The Washington Post menuliskan, Google dan Fidelity telah berinvestasi senilai US$ 1 miliar untuk ambisi SpaceX tersebut.