Begini Strategi dan Fokus Telkomsel pada 2017

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id – Menyambut datangnya 2017, Telkomsel optimis bisa terus melanjutkan tren positif perusahaan dalam industri telekomunikasi.

Pemimpin Pasar Telekomunikasi Global Dukung Ekonomi Digital Indonesia

Tercatat hingga kuartal ketiga 2016, kinerja Telkomsel berjalan baik. Membukukan pendapatan Rp63,65 triliun dan pendapatan bisnis digital mencapai Rp22,17 triliun dengan laba bersih Rp21,03 triliun.

Performa Telkomsel itu mampu menopang pertumbuhan triple-double digit yang diraih oleh induk perusahan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom.

Industri Telekomunikasi 2023: Tetap Optimis meski Tidak Baik-baik Saja

Sampai kuartal ketiga tahun ini, BUMN telekomunikasi itu membukukan laba bersih Rp14,73 triliun atau tumbuh 27,6 persen dibanding pencapaian pada kuartal yang sama pada tahun lalu. Untuk itu, pada tahun depan, Telkomsel ingin mengembangkan pencapaian tersebut.

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan pada 2017, perusahaan akan memperluas area jangkauan Telkomsel dan mendorong bisnis digitalisasi.

Industri Telekomunikasi, E-Commerce hingga Edutech Kumpul Bahas 4 Pilar

Dua hal tersebut dipandang akan menopang pertumbuhan perusahaan yang dipatok sekitar 9-10 persen, sesuai prediksi analis tentang pertumbuhan industri seluler pada 2017.

Untuk memperluas area, Ririek mengatakan, Telkomsel akan menambah kapasitas jaringan khususnya 4G. Langkah dilakukan dengan melihat pertumbuhan pengguna 4G yang naik pesat.

"Kami juga akan menambah jangkauan di pelosok dan kawasan paling luar, bersama dengan Telkom," ujarnya dalam media gathering di Bandung, Kamis malam, 24 November 2016.

Ririek mengatakan dalam kontes jangkauan, Telkomsel berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah BTS Merah Putih. BTS ini memang khusus dibangun untuk daerah pelosok dan area terluar Indonesia.

Dia mengatakan, perluasan jangkauan dan jaringan pada tahun depan akan dipasok dari dukungan belanja modal akan mengambil 15 persen dari pendapatan perusahaan.

Porsi belanja modal Telkomsel, sebagian besar akan dipakai untuk membiayai perluasan jaringan 3G dan 4G.

Selanjutnya, untuk mendongkrak bisnis digitalisasi, Telkomsel akan mengeksplorasi layanan T-Cash, layanan uang elektronik Telkomsel. Ririek mengatakan, layanan T-Cash mendukung program gerakan non tunai yang sedang digencarkan pemerintah.

Telkomsel akan memperluas penetrasi T-Cash, dengan menggandeng perbankan. Saat ini pengguna T-Cash sampai kuartal ketiga 2015, tercatat sudah mencapai 1 juta pengguna.

"Kami ingin ini diperluas dan bisa mencakup ke seluruh lapisan masyarakat di kota maupun di desa," kata dia.

Selain itu, dalam segmen bisnis digital, Telkomsel akan fokus menyediakan layanan berbasis video, musik dan game.

Ririek mengatakan, fokus itu menyesuaikan dengan tren digital secara global yang mana menuju segmen tersebut. Trafik data secara global, 70-80 persen merupakan segmen video, musik dan game. Dengan demikian, Telkomsel bakal bermain pada segmen itu.

Untuk menumbuhkan bisnis digital, operator telekomunikasi identik warna merah ini, akan mendorong layanan machine to machine (M2M) dan Internet of Things (IoT). Segmen ini memang cenderung untuk melayani kebutuhan korporasi, misalnya perusahaan yang ingin mengelola sumber daya kendaraan dengan mudah.

"Telkomsel bisa kerja sama dengan pabrikan roda dua, yaitu memasang SIM card, yang memberikan laporan terkini kondisi roda dua apakah perlu service atau tidak," ujarnya. (ase)

Layanan platform OTT (over the top).

Indonesia Diminta Belajar dari Inggris dan Turki

Indonesia bisa belajar dari Austria, Prancis, Hungaria, Italia, Portugal, Spanyol, Turki, dan Inggris yang telah menerapkan Digital Services Task (DST) untuk layanan OTT.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2023