Perkuat Bisnis, Mandiri Suntik Modal BSM Rp500 Miliar
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Bank Mandiri menyuntik dana sebesar Rp500 miliar kepada perusahaan anak, Bank Syariah Mandiri guna memperkuat permodalan perusahaan anak. Pasca-penambahan modal, rasio kecukupan modal Bank Syariah Mandiri akan berada pada kisaran 14,5 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, suntikan dana tersebut dilakukan untuk menjaga agar permodalan BSM tetap berada pada posisi yang aman untuk mendukung ekspansi perusahaan yang diharapkan bisa membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 9 persen-10 persen pada tahun ini dan tahun depan.
“Langkah ini untuk memperkuat bisnis kami di perbankan syariah. Selain itu, penambahan modal juga dapat meningkatkan valuasi BSM sehingga tetap memimpin pasar perbankan syariah,” kata Kartika, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 25 November 2016.
Penambahan modal kepada BSM itu, merupakan salah satu rencana stategis perseroan yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank 2016. “Suntikan modal ini pun tidak berpengaruh terhadap kecukupan modal Bank Mandiri yang terjaga baik di kisaran 20 persen,” kata Kartika.
Perkuat kinerja BSM
Dengan penambahan modal sebesar Rp500 miliar, modal disetor BSM menjadi Rp2,49 triliun dengan jumlah saham Bank Mandiri sebanyak 397,81 juta lembar saham. Adapun modal inti tercatat Rp6,09 triliun.
Sementara itu Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto mengungkap penambahan modal akan memperkuat kinerja BSM dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
Dia mengungkapkan, kinerja BSM dari sisi volume, kualitas dan profitabilitas saat ini makin baik. Lebih lanjut dia mengatakan BSM pada 2016 dan 2017 mematok pertumbuhan konservatif mempertimbangkan makroekonomi dan menjaga kualitas.
Hingga September 2016, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp53,2 triliun tumbuh 5,2 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp66,0 triliun, meningkat 10 persen dari September 2015. Laba bersih per September 2016 Rp246 miliar atau naik 65,5 persen.