Xmart Village 3.0 Diklaim Standar Baru Desa Digital RI
- VIVA/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Pengembangan ekonomi digital di Indonesia dimanfaatkan PT XL Axiata Tbk untuk gencar mewujudkan desa pintar di berbagai daerah di Tanah Air. Pilar untuk mewujudkan ekonomi digital konektivitas terhadap akses internet.
Dalam dua bulan belakangan ini, XL membangun xmart village 3.0 atau desa pintar 3.0 di Desa Cibeusi. Lembang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Langkah itu untuk mendorong pemanfaatan ekonomi digital di desa.
Chief Digital Services XL, Joseph Lumban Gaol mengatakan, misi membangun desa pintar ini memberdayakan masyarakat desa berdasarkan teknologi dan potensi desa. Dalam konteks ini, XL menginginkan masyarakat menggunakan inovasi yang ada guna memajukan kehidupan desa.
Joseph mengatakan, solusi desa pintar 3.0 merupakan kelanjutan dari xmart village 1.0 dan xmart village 2.0. "Sebagai penerus, xmart village 3.0, kami mengembangkan solusi yang lebih dekat dengan keseharian masyarakat," ujar Joseph.
Dalam praktiknya, solusi desa pintar 3.0 tak hanya mencakup ekonomi dan pariwisata saja, tapi juga meningkatkan minat baca, kesehatan, budaya sampai administrasi desa.
Dalam mewujudkan desa pintar 3.0 di Cibeusi tersebut, XL membantu digitalisasi taman bacaan masyarakat setempat. Pengunjung taman baca tersebut dilatih untuk membuat e-book dengan memindai banyak buku. Kemudian digitalisasi buku itu dimasukkan dalam data base taman baca. Dengan demikian, 320 anak di desa tersebut tak lagi memiliki keterbatasan dalam akses buku.
Pemimpin xmart village 3.0, Irfan Hidayat mengatakan, siswa yang aktif di taman baca itu dikenalkan dan dilatih teknologi virtual reality. XL sudah menghibahkan lima perangkat VR dengan konten internet yang sehat dan positif. "Jadi mereka learning by doing. Awalnya mereka belum tahu, kita perkenalkan video 360," ujar Irfan.
Selain itu siswa itu juga dilatih untuk membuat logo yang bisa diakses melalui smarphone. Anak di desa tersebut juga dilatih mendigitalisasi cerita komik.
Salah satu siswa yang mendapat bimbingan XL tersebut, Yoga Hermawan mengaku, makin tertarik untuk mendalami dan mengeksplorasi dunia teknologi setelah mendapatkan pelatihan dalam program xmart village 3.0. "Kita buat logo, sampai akhirnya kita bisa lebih tahu lagi tentang desain. Sebelumnya saya tak begitu tertarik. Sesudah belajar, rasa ingin tahu untuk mendalami teknologi," ujar siswa kelas XI MA Al Ikhlas Ciater tersebut.
XL juga melakukan pelatihan digitalisasi bagi para ibu rumah tangga, yaitu tutorial video memasak. Selain itu juga membantu para ibu rumah tangga untjk menjual makanan atau produk kuliner mereka melalui video.
Prosea digitalisasi juga dalam geomapping untuk memetakan daerah, menamai batas desa dan menamai jalan desa. XL menjelaskan saat ini mereka sedang mengurus izin geomapping ke Google. Nantinya pemetaan daerah itu bisa muncul di Google Maps dan Waze, sehingga bisa menarik minat wisatawan. XL juga membantu informasi wisata desa itu dengan SMS blast.
Manfaatnya memang jelas. Warga setempat menjelaskan sebelum dilatih mengelola wisata oleh XL, jumlah turis yang datang ke lokasi wisata curug itu kisaran puluhan saja. Namun dengan sentuhan XL, kini rata-rata turis yang datang mencapai ratusan. Selain itu, XL mencatat saat ini 22 wanita di desa tersebut sudah terjuan jualan online, 18 wanita yang sudah mempromosikan produk mereka melalui media sosial.
Joseph mengatakan, meski dalam hitungan bulanan, program desa pintar itu sudah menunjukkan hasil, tapi XL berkomitmen tak akan melepas desa binaan tersebut.
"Ini tidak hit and run tapi ada kontinyu. Kami menggodok layanan untuk dikembangkan terus menerus dan bisa memasarkan hasil produksi warga dengan smartphone mereka. Misalnya, dengan e-payment, e-logistic sehingga tersambung dengan platform yang ada," kata dia.
(mus)