Kurtubi: Energi Nuklir Mendesak Diwujudkan
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Kurtubi mendesak agar pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral segera memanfaatkan energi nuklir sebagai pembangkit listrik.
Menurutnya, kekurangan pasokan listrik di berbagai wilayah di Indonesia mendesak untuk segera dipenuhi. Oleh karena itu, penggunaan nuklir untuk pembangunan pembangkit listrik diharapkan menjadi jawaban.
"Kalau di PP 79 tahun 2014 itu disebutkan nuklir itu sebagai pilihan terakhir. Tapi, kami komisi VII tidak setuju. Tidak boleh nuklir itu jadi pilihan terakhir," kata Kurtubi saat menggelar rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan beserta jajarannya di ruang rapat Komisi VII DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 22 November 2016.
Kurtubi mengaku yang sejak awal mendorong penggunaan energi baru tersebut. Indonesia memiliki potensi besar untuk mewujudkan niat tersebut.
Bahkan, saat ini disebutkan telah ada provinsi yang berminat untuk membangun pembangkit listrik tenaga Nuklir (PLTN) di provinsi Kalimantan Barat yang memiliki potensi uranium yang cukup besar.
"Kalimantan Barat bersedia menjadikan tempatnya untuk dijadikan PLTN, Karena di sana ada potensi uranium yang besar," ujarnya.
Kurtubi menambahkan, hal ini perlu dilakukan karena rasio elektrifikasi Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Malaysia maupun Vietnam. Itikad ini bertujuan agar tidak ada lagi terjadinya pemadaman listrik di wilayah Indonesia.
"EBT (Energi Baru dan Terbarukan) kita dorong, meskipun Amerika tidak sepakat, kita sudah meratifikasi Paris agreement untuk kita mengurangi penggunaan energi fosil," tuturnya.