AS Mundur dari TPP, Ekonomi Indonesia Tak Terpengaruh

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump telah memastikan bahwa negaranya akan mundur dari perjanjian dagang Trans Pacific Partnership (TPP). Hal ini akan dilakukan saat sudah mulai berkantor di Gedung Putih pada Januari mendatang. 

Tak Cuma Tom Lembong, Ini Jejak Impor Gula 6 Menteri Perdagangan di Era Jokowi

Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN), Winang Budoyo menilai, bahwa keputusan itu cukup mengejutkan jika benar-benar dilakukan. Namun, untuk dampaknya kepada perekonomian Indonesia diyakini tidak berpengaruh besar.

"Kalau benar ya saya merasa itu seperti layu sebelum berkembang, karena itu kan kesepakatannya belum jalan banget," kata Winang ditemui di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta Selasa 22 November 2016. 

Nasib 10 Juta Pedagang di Ujung Tanduk, Aparsi Tolak Aturan Baru Tembakau

Ia mengatakan, paling tidak masih ada perjanjian dagang dengan ruang lingkup yang mencakup wilayah lebih sempit seperti North American Free Trade Agreement (Nafta) dan Asian Free Trade Agreement (Afta) yang mendukung kerja sama dagang antarnegara. 

"TPP itu kan skupnya saja yang lebih gede, tapi kan masih ada NAFTA ada AFTA. TPP itu gabungin semua yang pasificnya jadi satu. Kalau ini hilang ya tentu saja konsep wilayah perdagangan tetap berjalan," kata dia. 

Satgas Amankan 415.035 Kosmetik Ilegal Bernilai Rp11,45 Miliar

Ia mengakui upaya masyarakat dunia untuk mendorong peningkatan perdagangan antar negara yang lebih tinggi, akan sedikit melambat. "Tapi melambatnya dalam arti tidak drop sekali, karena kan masing-masing tiap area itu masih ada," ujarnya. 

Ekonomi Indonesia

Sementara itu, lanjut dia,  rencana mundurnya AS dari TPP tersebut tidak akan memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Sebab, RI sendiri belum mengikuti kesepakatan perdagangan tersebut.

Ia juga masih yakin bahwa Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi pada tahun depan berkisar di angka 5,1 hingga 5,2 persen. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tercapai kalau pemerintah tetap fokus ke permintaan domestik.

“Saya rasa enggak begitu pengaruh. Tapi mungkin terpengaruh kalau kita ekspornya manufaktur, karena permintaannya jadi lebih kecil.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya