Sebab Loyonya Ekspor Teh RI di Tingkat Global

Perkebunan Teh.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha

VIVA.co.id – Kementerian Perdagangan mencatat sepanjang Januari hingga September 2016, nilai ekspor komoditas teh Indonesia mencapai US$86,35 juta, atau setara Rp1,16 triliun. Angka tersebut, mengalami penurunan sebesar 17,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai US$104,3 juta setara Rp1,4 triliun.

Gubernur BI Siapkan Dua Instrumen Buat Eksportir Parkir DHE di RI

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Dody Edward mengatakan, turunnya ekspor komoditas teh Indonesia, dihadapkan pada beberapa kendala di lapangan, seperti area teh yang menurun, kenaikan biaya produksi, dan standar mutu teh belum penuhi keinginan internasional maupun Standar Nasional Indonesia (SNI).

Selain itu, masalah belum modernnya mesin-mesin pabrik teh di Indonesia, dan harga di tingkat petani yang rendah, ikut berdampak pada tata niaga secara keseluruhan. Indonesia juga tercatat bergantung pada ekspor produk primer, atau teh murni, sehingga tak ada nilai tambah yang maksimal.

Pengusaha Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kebijakan Parkir DHE Setahun di Dalam Negeri

"Tentunya, ini semua berpengaruh pada industri hilirnya, dan membuat kontribusi komoditas teh untuk ekspor nasional hanya sebesar enam persen," ucap Dody dalam acara Forum Ekspor 2016 di hotel Borobudur Jakarta pada Senin 21 November 2016.

Dia mengungkapkan, saat ini, 10 negara terbesar yang masih menjadi tujuan ekspor produk-produk teh asal Indonesia adalah Rusia, Malaysia, Pakistan, Australia, Jerman, China, Amerika Serikat, Polandia, Taiwan, dan Inggris.

Mulai 1 Maret 2025, Eksportir Wajib Parkir DHE 100 Persen di Indonesia

Sementara itu, Direktur Operasional PT Perkebunan Nusantara VIII Tatang Supriyatna, mengungkapkan, untuk kembali mendorong ekspor teh RI ke negara-negara tujuan ekspor, pihaknya melakukan beberapa upaya, seperti peningkatan produktivitas, peningkatan mutu produk, efisiensi biaya produksi, promosi dan perbaikan tata niaga teh.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan optimalisasi sarana pendukung di tingkat pabrik, perbaikan mesin pengolahan, peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) secara konsisten dan meningkatkan pangsa pasar teh Indonesia ke beberapa negara tujuan ekspor lainnya. 

"Banyak hal dari distribusi, diverisfikasi produk, pemasaran yang lebih kreatif, branding, dan mendorong peran serta pemangku kepentingan di Kedutaan Besar RI khususnya atase perdagangan," tegasnya. (asp)

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, saat meluncurain International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2025 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025

Ekspor Furnitur RI Tembus Rp 36 Triliun, Mendag Busan Ungkap 5 Negara Tujuan Utama

Indonesia saat ini merupakan negara pemasok mebel atau furnitur dan kerajinan rumah tangga, yang berada pada posisi 19 di dunia.

img_title
VIVA.co.id
23 Januari 2025