Bos Facebook Beberkan Cara Membersihkan Hoax
- Reuters/Mariana Bazo
VIVA.co.id – Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg akhirnya angkat bicara untuk menangani banyaknya kabar bohong (hoax) yang beredar di media sosial. Pendiri Facebook itu berbicara soal hoax lantaran terkait tudingan Facebook menyebarkan informasi palsu dalam pemilihan Presiden AS.
Bos Facebook itu menegaskan komitmen Facebook untuk mengatasi masalah yang cukup mengganggu dan menurunkan citra platform besutannya. Dalam postingan di akun Facebooknya, Zuckerberg mengatakan untuk menyelesaikan problem informasi palsu memang bukan hal yang mudah.Â
"Problem ini kompleks, baik secara teknik dan secara filosofis," tulis Zuckerberg.Â
Dia menjelaskan, dengan Facebook meyakini dengan memberikan orang suara di platform, di satu sisi kadang berarti membiarkan orang saling berbagi tentang apa yang mereka inginkan.Â
Dalam konteks ini, Zuckerberg mengatakan, Facebook tak ingin gegabah dengan mencegah seseorang berbagi pendapatnya atau mengambil langkah keliru dengan membatasi konten akurat.Â
"Kami tak ingin menjadi juru kebenaran diri kami, melainkan bergantung pada komunitas dan pihak ketiga yang kami percayai," tegasnya.Â
Zuckerberg menegaskan, Facebook sedang bekerja untuk mengatasi problem hoax, namun dia menolak untuk memberikan detail jurus apa yang bakal dikeluarkan tim Facebook.Â
Pendiri Facebook itu hanya memaparkan beberapa solusi yang sedang didalami tim Facebook yaitu
Pertama, deteksi kuat. Dalam hal ini, Facebook mempertimbangkan sistem teknik yang lebih baik untuk mendeteksi konten yang ditandai pengguna. Kedua, Facebook bakal membuat cara yang lebih mudah bagi pengguna untuk melaporkan kisah yang palsu, untuk mencegah lahirnya kesalahan informasi yang makin luas.Â
Ketiga, verifikasi pihak ketiga dengan meminta bantuan organisasi pengecek fakta atau informasi. Keempat, tanda peringatan. Facebook sedang mengeksplorasi pelabelan kisah yang telah ditandai sebagai informasi palsu oleh pihak ketiga atau komunitas pengguna Facebook. Nantinya Facebook akan menunjukkan peringatan saat pengguna membaca atau membagi informasi tersebut.Â
Kelima, Facebook akan meningkatkan kualitas artikel yang terkait dalam News Feed. Keenam, mengambil langkah untuk spam berita ekonomi dengan disesuaikan dengan kebijakan iklan terbaru Facebook.Â
Terakhir, Facebook akan bekerja sama dengan kalangan jurnalis dan pihak lain yang terlibat dalam industri berita. Zuckerberg mengatakan, hal ini bertujuan mendapatkan masukan dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam sistem pengecekan fakta.Â
"Beberapa gagasan tersebut bisa berjalan dengan baik, lainnya bisa sebaliknya. Tapi saya ingin Anda tahu kami harus selalu mengambil langkah ini secara serius. Kami memahami bagaimana pentingnya masalah ini bagi komunitas kami dan kami berkomitmen untuk hal ini," ucap dia.Â
Sebelumnya, Facebook memang dituding menyebarkan kabar hoax. Isu tersebut muncul sejak terjadinya penyebaran hoax menyangkut pemilihan Presiden Amerika Serikat kemarin. Facebook dikritik jika mereka terlibat dalam pemenangan Donald Trump dan mengalahkan Hillary Clinton, berkat berita palsu yang kerap disebar di platform tersebut.