Usung Tema Lokal, Remaja Ini Rebut Hati Juri Internasional

Aditiya, Juara Kedua Kompetisi Webtoon LINE
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Berkembangnya industri kreatif digital menjadi hal yang positif bagi kemajuan ekonomi kreatif Indonesia. Kemajuan teknologi pun membuat ruang tak terbatas bagi siapapun, untuk menunjukkan kreativitasnya.

Dukung Industri Kreatif, Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Menembus Pasar Global

LINE, sebuah aplikasi obrolan berbasis di Jepang ini menggelar kompetisi yang disebut LINE Creative 2016. Lewat ajang ini, para kreator bisa unjuk gigi menunjukkan karya-karya kreatifnya seperti webtoon dan stiker. Kompetisi ini pun akhirnya bisa mengangkat para talenta lokal yang berbakat.

Dari kompetisi webtoon, stiker, dan game developer tersebut, para pemenang banyak berasal dari daerah yang juga mengusung tema lokal. Kesegaran tema yang mereka angkat inilah yang akhirnya sanggup memukau para juri, yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri.

Pemerintah Gandeng Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Perkuat Ekosistem di Indonesia

Juara pertama kompetisi webtoon mengangkat cerita berjudul Pak Guru Inyong oleh Anggoro Adhi Nugroho. Sementara juara kedua, Aditiya, remaja asal Klaten, menyoroti tentang kepolosan masyarakat Indonesia saat pertama kali bertemu bule.

"Cerita tentang kehidupan sehari-hari orang Indonesia kalau ada bule. Kan orang Indonesia kalau ada bule suka iseng, yang nyeleneh," kata Aditiya, di Jakarta.

Prabowo Dorong Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dari LINE sendiri mengakui bahwa karya Adit ini memukau para juri karena meski tidak memiliki percakapan di dalamnya, namun para juri, bahkan orang asing mampu terpukau dibuatnya. Mereka seolah melihat kenyataan yang dialami sebagai turis yang datang ke Indonesia.

Anak muda 20 tahun lulusan SMK Negeri 1 Tulung, Klaten ini juga mengatakan uang hadiah yang diperolehnya akan digunakan sebagai biaya masuk kuliah.

Sementara itu, untuk juara ketiga sendiri berasal dari daerah Sleman, Yogyakarta, dari Tim Roket Kertas.

Untuk pemenang kategori stiker, juara pertama Thoma Prayoga, mendapatkan inspirasi stiker-stiker yang dibuatnya karena pengalaman pribadi. Curhatannya sebagai karyawan dituangkan oleh pria lulusan ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta ini ke dalam stiker.

"Ide dari pengalaman pribadi, kehidupan sehari-hari sebagai karyawan, apa yang saya rasain sebagai karyawan. Pengen bikin sesuatu yang mewakili keluhan saya dan karyawan lainnya," kata Thoma yang berasal dari Tangerang pada VIVA.co.id.

Juara kedua dari lomba Stiker diraih oleh Edi Jatmiko dari daerah Ponorogo, sedangkan juara ketiga Bangkit Myarso berasal dari Surabaya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya