Kemendikbud: Indonesia Mampu Buat Film Liar dan Edukatif
- VIVA.co.id/Bobby Agung
VIVA.co.id – Lembaga Sensor Film yang kini menginjak umur ke-100, saat ini difokuskan untuk memberikan edukasi bagi para penikmat film Tanah Air. Hal tersebut, tak terlepas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang menaunginya.
"LSF merupakan bagian dari Kemendikbud, sehingga peran dia bakal banyak bergerak di wilayah edukasi," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Gedung Film, Jakarta Selatan.
Pergerakan LSF di ranah edukasi, tak lain sebagai bagian dari misinya yang memberikan muatan edukasi untuk masyarakat. Dengan begitu, benih-benih motivasi dan kesadaran akan tumbuh dengan suburnya di ranah industri perfilman.
"Peran LSF di ranah edukasi, selain menjadi asas pergerakan Kemendikbud, juga sebagai pemantik motivasi dan kesadaran masyarakat akan industri perfilman," ujar Muhadjir.
Tak hanya LSF dan Kemendikbud, nantinya Muhadjir berharap, agar keterlibatan seluruh pihak diharapkan bakal masuk ke dalam ranah industri perfilman. Baginya, tak ada yang lebih baik jika semua lapisan memiliki gairah dalam memajukan kualitas tayangan Tanah Air.
"Nantinya, kita akan melibatkan semua pelaku mulai dari artis, sineas, terutama penonton. Ini bertujuan untuk membangkitkan gairah industri perfilman Tanah Air, agar mampu membuat karya yang liar, imajinatif dan berkualitas," kata Muhadjir.
Peran LSF yang dimotori oleh Kemendikbud, nantinya diprediksi bakal menjadi hal krusial untuk khalayak luas. Selain edukasi, ada juga pesan moral yang mampu dipetik sarinya sebagai modal industri perfilman Indonesia.
"Di situlah, peran sebuah lembaga film bakal sangat penting. Selain edukasi yang telah dijelaskan di atas, bakal ada moral yang tertuang dalam tontonan masyarakat," ujarnya. (asp)