Kabar Rush Money, Rakyat Kecil Kena Imbasnya
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, meminta pihak tertentu untuk mempertimbangkan kembali nasib rakyat kecil kalau hendak melakukan rush money, atau penarikan uang besar-besaran.
Pernyataan Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, ini terkait dengan isu gerakan penarikan uang besar-besaran pada 25 November mendatang.Â
Sri mengatakan, tindakan itu sebenarnya bisa merugikan rakyat kecil. Karena, mereka yang pertama kali kena imbasnya.
"Saya tidak percaya bahwa masyarakat umum memang ingin membahayakan, terutama masyarakat kecil. Mereka yang akan terkena lebih dulu, apabila terjadi ketidakstabilan," kata Sri di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 November 2016.
Isu rush money muncul, setelah aksi damai 4 November (411) lalu. Gerakan 25 November ini diisukan bertujuan mengguncang pemerintahan Joko Widodo. Sri Mulyani mengatakan, kalau ada aspirasi masyarakat kepada pemerintah, lebih baik disampaikan dengan baik. Sebab, pasti akan didengarkan.
"Kalau merusak, pasti yang akan terkena dan menderita dulu adalah masyarakat paling kecil dan masyarakat miskin. Karena itu, hati-hati dalam melakukan tindakan yang bisa saja melukai, dan memengaruhi kepentingan masyarakat sendiri," ujar mantan direktur Bank Dunia itu.
Ani menyatakan, rush money akan merusak bangsa dan sistem perbankan, serta memengaruhi stabilitas sektor keuangan. Sehingga, bisa memengaruhi upaya pemerintah menciptakan lapangan kerja baru bagi rakyat.Â
"Jadi, kalau tindakan-tindakan bertujuan memberikan aspirasinya kepada pemerintah, pemerintah sudah dengar. Tetapi, kalau merusak dan terutama merusak kepentingan masyarakat miskin, tentu itu sangat bertentangan erat dengan apa yang mereka mau tujukan," ujarnya. (asp)