Menkeu Sebut Standar Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Tinggi
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Indonesia diklaim pemerintah masih mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian global. Bahkan, pada kuartal III-2016, pertumbuhan ekonomi nasional masih mampu mencatatkan angka 5,04 persen.
Namun, standarisiasi orang Indonesia dianggap jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Ada yang menilai, capaian pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen relatif rendah, karena Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tumbuh di atas kisaran tersebut.
"Orang Indonesia standarnya beda sekali dengan dunia. Kalau di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi dua persen itu sudah Alhamdulillah," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah diskusi di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis 17 November 2016.
Tak hanya dari sisi pertumbuhan, Ani mengakui, beberapa indikator lainnya pun ikut dibanding-bandingkan dengan negara-negara lain. Padahal sejatinya, bagi negara lain capaian yang sudah diraih oleh Indonesia sudah cukup menggembiarakan.
"Kalau kita bicara mengenai saving rate di 24 persen, itu kita merasa masih rendah dari China. Lima bulan lalu saya masih bekerja di Bank Dunia. Saya bisa membandingkan," katanya.
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, menegaskan, apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berkelanjutan. Sehingga, perekonomian Indonesia tidak hanya tinggi, namun juga berkualitas.
"Kami tidak ingin hanya tumbuh tinggi satu dua tahun, terus langsung drop. Itu bagiamana kita cara mengelola ekonomi. Itu pekerjaan rumah kita," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.