Alasan Pemerintah Kebut Pelaksanaan Tol Laut

Ilustrasi tol laut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA.co.id – Direktur Lalu Lintas Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bay M. Hasani mengatakan, dalam evaluasi penyelenggaraan tol laut, pihaknya melaporkan bahwa jumlah muatan yang bisa diangkut dalam keberangkatan satu trayek tol laut sudah melebihi dari 80 persen.

Data Kemenhub: Pelita Air Jadi Maskapai yang Berhasil Pertahankan OTP di Atas 90 Persen

Namun, untuk jalur pulang kembali ke awal trayek, diakui bahwa total muatan yang bisa diangkut memang masih minim, yakni hanya sekitar 20 persen dari total daya angkut kapal.

"Di situlah masalahnya. Makanya kita hadir. Kalau katakanlah, saat pulangnya (kapal) bisa bawa 50 persen muatan saja, ya kita enggak perlu hadir. Berarti, swasta saja sudah bisa menekan harganya. Tetapi, sekarang ini kan belum," kata Bay dalam diskusi di kantornya, Jakarta, Kamis 17 November 2016.

Kemenhub Segera Bangun Pelabuhan di IKN, Lokasinya Dekat KIPP

Ketika ditanya sudah seberapa optimal program tol laut ini dalam menekan disparitas harga dan merangkai konektivitas antardaerah, Bay mengaku belum bisa menilainya secara menyeluruh.

Sebab, selain belum melakukan evaluasi di akhir 2016 ini, Bay juga mengaku sejumlah koordinasi pun masih perlu dilakukan dengan pihak-pihak terkait, untuk mendapatkan laporan terakhir terkait program tol laut tahun ini.

Hari Ini, KPK Periksa Sekjen PDIP Hasto Soal Dugaan Korupsi DJKA

"Saya belum bisa mengatakan tol laut ini sudah optimal atau belum. Karena, belum evaluasi akhir tahun ya. Tetapi, kami akan koordinasi juga dengan Kementerian Perdagangan untuk tahu sudah seberapa optimal program tol laut ini," kata Bay.

Meski demikian, Bay mengaku yakin, jika sebagian masyarakat di daerah yang terkoneksi dengan jalur dan rute tol laut ini, pastinya sudah merasakan dampak dari program pemerintah tersebut. Terutama, dalam hal ketersediaan barang dan disparitas harga yang tidak jauh berbeda dari daerah-daerah lainnya.

"Menurut saya, pasti adalah dampak dari tol laut ini, tetapi memang butuh banyak optimalisasi dan koordinasi dari semua pihak terkait untuk semakin mengoptimalkan tujuannya menekan harga," ujarnya.

Adapun realisasi muatan tol laut sampai Oktober 2016 untuk masing-masing enam trayek kapal adalah :

(T-1) KM. Freedom dengan kapasitas 192 TEUS, 3.840 ton, realisasi 171 ton, load factor 89 persen.
(T-2) KM. Mentari Perdana dengan kapasitas 199 TEUS, 3.980 ton, realisasi 186 ton, load factor 93 persen.
(T-3) KM. Caraka Jaya Niaga III-22 dengan kapasitas 115 TEUS, 2.300 ton, realisasi 108 ton, load factor 94 persen.
(T-4) KM. Meratus Ultima dengan kapasitas 247 TEUS, 4.940 ton, realisasi 147 ton, load factor 60 persen.
(T-5) KM. Caraka Jaya Niaga III-32 dengan kapasitas 115 TEUS, 2.300 ton, realisasi 75,5ton, load factor 66 persen.
(T-6) KM. Caraka Jaya Niaga III-4 dengan kapasitas 2.400 ton, Realisasi 157 ton, load factor tujuh persen.
 

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya