Berkendara Lebih dari Dua Jam Harus Lakukan Peregangan

Ilustrasi dashboard mobil.
Sumber :
  • Pixabay/MikeBirdy

VIVA.co.id – Tingkat kecelakaan lalu lintas selalu meningkat. Bahkan ribuan nyawa hilang akibat kecelakaan di jalan. Belum lagi kerugian dalam bidang ekonomi dan kehilangan yang dialami keluarga.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Karenanya, selain selalu berhati-hati dalam berkendara, kesehatan selama mengendarai kendaraan pribadi maupun umum juga harus diperhatikan.

Memang banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun, salah satu langkah paling mudah untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kondisi tubuh saat mengemudi.

Pengemudi Koboi Ngaku TNI yang Umbar Tembakan di Depok Jadi Tersangka, Bakal Ditahan

Menurut Direktur Kesehatan Kerja dan Olah Raga Kementerian Kesehatan RI drg. Kartini Rustandi, M.Kes, jika pengemudi dalam keadaan sehat dan bugar, dia akan lebih sigap dalam menghadapi suatu hal tak terduga di jalan.

"Kalau tidak sehat, bagaimana mau cepat merespons. Misalnya, ada motor yang tiba-tiba menyalip, harus bisa langsung menginjak rem. Kalau dia tidak dalam kondisi bugar, refleksnya tidak bagus," ujar Kartini saat ditemui di acara Sosialisasi Kelayakan Kerja Pengemudi Jelang Libur Akhir Tahun di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu, 16 November 2016.

Mengapa Jalan Tol Berisiko Tinggi Terhadap Kecelakaan Beruntun? Ketahui Alasan dan Cara Mengurangi Risikonya!

Bagi para pengemudi yang memiliki jarak tempuh jauh, Kartini juga mengimbau agar sesekali melakukan peregangan badan atau meregangkan kekakuan pada bagian tubuh. Gerakan ini bisa dilakukan ketika macet panjang atau ketika berhenti.

Selain itu, bagi para pengendara motor yang semakin banyak jumlahnya di jalan, Kartini juga menyarankan agar melakukan peregangan tangan dan bagian tubuh lainnya.

"Pengendara motor maksimal dua jam berhenti, kalau mobil maksimal empat atau lima jam berhenti. Untuk meregangkan kekakuan di tangan. Ini juga berpengaruh nantinya pada kesigapan. Risikonya bukan hanya pada pengendara tapi juga semua pengguna jalan," kata Kartini.

Selain pengemudi, penumpang juga harus mengetahui keamanan berkendara selama perjalanan. Di antaranya, kata Kartini, adalah jangan mengajak bicara pengemudi karena itu juga bisa merusak konsentrasi pengemudi.

Ilustrasi penganiayaan

Kecelakaan Lalu Lintas Berujung Pembunuhan di Pulogadung: Pengemudi Tewas Dianiaya Setelah Tabrakan Mobil

Seorang pria berusia 53 tahun, yang diketahui bernama U, tewas setelah dianiaya oleh seorang pria lain berinisial YTZ (46) setelah terlibat kecelakaan lalu lintas.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024