BBM Bercampur Air, Ini Jawaban Pertamina

Dispenser BBM SPBU.
Sumber :
  • Dian Tami/VIVAcoid

VIVA.co.id – PT Pertamina membantah bahan bakar minyak jenis solar yang terkontaminasi dari Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang, Jakarta Utara, murni dari perusahaan. Dugaan sementara, jenis BBM yang terkontaminasi dengan air itu berasal dari kapal pengangkut.

Awal 2025 Honda Luncurkan Motor Bebek Baru dengan Konsumsi BBM 70 Km per Liter

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro mengungkapkan, BBM tersebut merupakan campuran dari solar dan Fatty Acid Methyl Esters (FAME), atau biodesel. Pencampuran ini, merupakan mandat pemerintah, dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan.

"Komposisinya, solar murni 80 persen, dan kandungan FAME berjumlah 5.825 kiloliter, atau 20 persen setelah di-blending (campur)," ujar Wianda dalam konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu 16 November 2016.

All New Toyota Alphard PHEV Meluncur, Irit Juga Konsumsi BBM-nya

FAME tersebut,menurut Wianda, bukanlah berasal dari perseroan, melainkan pihak supplier, yang langsung dikirim melalui kapal pengangkut. Ia menegaskan, Pertamina tidak memiliki koneksi apapun dengan kapal pengangkut tersebut.

Supplier memang punya transportir sendiri. Pertamina juga tidak memiliki direct langsung dengan kapal tersebut,” ujarnya.

Terpopuler: Konsumsi BBM Honda PCX 2025, Motor Buatan RI Digandrungi

Dugaan sementara, lanjut Wianda, air tersebut berasal dari kapal pengangkut.

Sampai saat ini, aparat Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. Perusahaan pun masih menunggu hasil dari penyelidikan aparat keamanan.

“Kami belum bisa determinasi secara final, apakah ini air laut, atau kandungan lain,” katanya.

Berdasarkan data perseroan, ada setidaknya 120 kendaraan yang menjadi korban dari terkontaminasinya BBM Biosolar tersebut. Pertamina mengklaim, telah memberikan ganti rugi yang setimpal.

“Kondisinya sudah clear sampai Sabtu siang. Biaya di bengkel untuk memastikan pengendara dapat berkendara secara normal,” tutur Wianda. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya