Kadin Sebut Pembangunan Sarana Transportasi Masih Timpang
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia mencatat bahwa utilitas transportasi Indonesia kurang maksimal, karena masih hanya mengandalkan transportasi darat. Sedangkan pertumbuhan pembangunan transportasi laut, kurang mendapatkan perhatian cukup.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani menyebutkan, transportasi di barat pulau Jawa saja, 99 persen menggunakan transportasi darat. Sementara itu, transportasi jenis lain masih minim.
"Untuk angkutan penumpang, hanya enam persen kereta, sisanya pakai laut, komposisi agak tidak seimbang," kata Rosan dalam Rapat Kerja Nasional Kadin di Menara CIMB Niaga Jakarta pada Rabu 16 November 2016.
Ia menyebutkan, pembangunan transportasi pun masih timpang antara Indonesia bagian barat dan timur. Kontribusi transportasi terhadap produk domestik bruto Indonesia 85 persen terpusat di Indonesia bagian Barat.
"Untuk mengupayakan adanya transportasi perhubungan yang terintegrasi dan efisien butuh sinergi, saling melengkapi antara pemerintah dengan berbagai mitra terkait," ujarnya.
Pada segi kebijakan investasi, menurutnya, telah cukup baik pemerintah memberikan insentif, agar proses investasi lebih efisien. "Kita tahu ongkos logistik kita sangat mahal. Jakarta ke Balikpapan lebih mahal dari ke Tiongkok, maupun Jerman. Hal ini, yang membuat daya saing kita jadi kurang dibanding negara lainnya," ucapnya. (asp)