CEO Plug and Play Puji Iklim Investasi di Indonesia

CEO Plug and Play, Saeed Amidi dan Menkominfo Rudiantara.
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Chief Executive Officer Plug and Play, Saeed Amidi, berkomitmen menanamkan investasinya di Indonesia. Itu disampaikan usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 15 November 2016.

Gelombang PHK Startup Unicorn dan Decacorn, Ini Nasihat Eks Menkominfo

Saeed mengatakan, pihaknya merasa nyaman untuk berinvestasi di Indonesia. Sehingga yakin, bisa mengembangkan di Indonesia, seperti yang sudah dilakukan di negara-negara lain seperti Eropa, China dan Singapura.

"Sekian lama kami melihat potensi Indonesia yang begitu besar dalam ekonomi digital," kata Saeedi.

Merdeka dari Kominfo, Rudiantara: Ada yang Suka dan Kurang Suka

Dalam paket ekonomi tahap ke-14, pemerintah Indonesia memfokuskan pada pengembangan e-Commerce. Kebijakan itu juga yang membuat Saeed yakin berinvestasi di Indonesia.

"Optimisme kami semakin kuat karena pemerintah Indonesia menempatkan sektor ini sebagai salah satu pendorong utama perekonomian Indonesia," lanjutnya.

Rudiantara Pakai Baju Putih, Dipanggil Jokowi ke Istana?

Di tempat yang sama, Menteri Kominikasi dan Informasi Rudiantara mengaku sempat bertanya kepada perusahaan itu, kenapa harus berinvestasi di luar. Padahal dengan di Silicon Valley saja, mereka sudah lebih baik.

Namun, ternyata pihak Plug and Play merasa Indonesia memiliki prospek bagus. Selain itu, ada kenyamanan bagi mereka dalam berinvestasi di Tanah Air.

"Pada saat di Silicon Valley, maka tadi saya tanya kan, di sana di-discourage untuk investasi ke luar, dia malah ke sini, gitu loh. Kan dia bilang dia nunjukin kalau dia confidence terhadap Indonesia. Ini nilai positif bagi saya," jelas Rudiantara.

Jelas Rudiantara, saat ini fokusnya pada ekosistem e-Commerce. Ditargetkan, akan ada 200 startup hingga tahun 2020. Walau begitu, ia mengaku belum tahu pasti berapa dana yang dibutuhkan karena setiap startup berbeda-beda.

"Karena kalau dia komitmen 200 startup hingga 2020, itu kan setidaknya harus ada 8.000 bibitnya. Itu aja, tadi itu saya minta di depan Presiden, dan mereka bilang ya kita bertahap," jelas Rudiantara. 

Najwa Shihab.

Backup Pusat Data Nasional Hanya 2%, Najwa Shihab: Sejak Kapan Kita Dianggap Penting?

Najwa Shihab geram mengetahui backup Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) hanya mencapai 2%. Pada tanggal 27 Juni 2024, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa S

img_title
VIVA.co.id
29 Juni 2024