Peraih Ocsar Ini Undang Tunawisma Jadi Tamu VIP di Orkestra
- Reuters
VIVA.co.id – Ada yang tak biasa dalam konser pada Sabtu malam lalu di Vatikan. Dalam konser yang diselenggarakan oleh komposer peraih Oscar, Ennio Morricone, sekelompok tunawisma di undang menjadi tamu kehormatan pada konsernya.
Morricone, seorang komposer berusia 88 tahun, memenangkan Academy Award tahun ini untuk karya orkestranya yang berjudul 'The Hateful Eight', dan beberapa karya komposisi pendeknya yang komposisi pendek yang berjudul 'God, One of Us'. Selain itu, Morricone juga membuat karya orkestra di beberapa soundtrack film yang terkenal misalnya film 'The Mission' yang populer pada tahun 1986 dan dimainkan oleh aktor senior, Roland Joffe.
Selain 'The Mission', Morricone juga memproduksi karya orkestra yang digunakan dalam film lawas 'Once Upon a Time in America' yang diperankan Sergio Leone dan sempat menjadi Box Office di tahun 1984.
Seperti dilansir dari laman Reuter, Setelah memenangkan Oscar, Morricone mengundang beberapa ribu tunawisma di kota asalnya Roma. Mereka diberi kebanggaan dan ditempatkan pada barisan paling depan bersama tamu kehormatan lainnya seperti diplomat dan pejabat setempat, Bahkan ada diantara pejabat tersebut yang duduk di kursi VIP tepat di belakang para tunawisma.
"Berada di auditorim ini menjadi hal yang lain bagi saya. Apalagi berada di barisan paling depan," kata Attila, pria Hungaria 48 tahun yang kehilangan pekerjaan konstruksi di Roma, dan diundang ke konser tersebut lewat jalur amal gereja katolik ketika mengadakan misa khusus untuk menghormati orang tunawisma sebagai bagian dari Gereja Katolik Roma Jubilee Year of Mercy.
Morricone, salah satu komposer paling produktif di dunia perfilman. Kiprahnya dikenal menyertai sutradara Italia Sergio Leone yang dijuluki 'Spaghetti Western' dan memproduksi film seperti 'A Fistful Dolar', 'For a Few Dollars More', dan 'The Good, The Bad and The Ugly'.
Acara tersebut juga menggalang dana tiket konser, yang akan digunakan untuk membantu membangun sekolah dan gereja di Uganda dan Burkina Faso di Afrika.
Aksi Mohamed Salah Selamatkan Tunawisma dari Pelecehan
Mohamed Salah digambarkan sebagai pahlawan di dalam kehidupan nyata.
