Kawasan Industri Kendal Siap Operasi Pekan Depan

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kawasan Industri Kendal.
Sumber :
  • dok. Kemenperin

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dijadwalkan meresmikan Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah pada Senin mendatang, 14 November 2016.

Menko Airlangga Targetkan Transaksi Rp80 Triliun pada Tiga Program Diskon Nataru

Kawasan tersebut, merupakan usaha patungan antara Graha Buana Cikarang, anak perusahaan PT Jababeka Tbk, dengan perusahaan asal Singapura Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd., anak perusahaan Sembawang Development Ltd.

Sebelum peresmian dimulai, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Imam Haryono, Dirjen Industri Agro Panggah Susanto, serta Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Harjanto, mengecek dan memastikan kesiapan Kawasan Industri Kendal (KIK).

Penjelasan Menko Airlangga Hartarto Terkait Sektor yang Bebas PPN 12 Persen

"Pengembangan KIK, merupakan pertanda baik bagi upaya pemerataan ekonomi dan industri nasional. Hal ini juga sejalan dengan semangat Nawa Cita yang diemban pemerintahan Jokowi-JK," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, pada Jumat, 11 November 2016.

Menurut dia, selama ini kawasan industri masih berpusat di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, sehingga dengan adanya KIK ini akan terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sekitar dapat diuntungkan karena cukup banyak industri padat karya yang masuk ke kawasan itu. 

Catat! Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN 12% di 2025

Airlangga menuturkan, dalam satu tahun ini, sudah ada 20 investor yang menanamkan modalnya di KIK dengan total nilai investasi Rp4,3 triliun. Investasi itu akan menyerap tenaga kerja 4.000 orang.

“Dari segi kawasan, kami menargetkan, sekitar 100 hektare bisa dibagi untuk 50 perusahaan dan serapan tenaga kerjanya mencapai 500 ribu orang,” ujarnya.

Kemudian, Direktur KIK Hyanto Wihadhi mengatakan, pelaku industri yang saat ini sudah berinvestasi di KIK berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Jepang, dengan berbagai sektor, seperti furnitur, makanan, dan baja.

Perusahaan-perusahaan tersebut, di antaranya PT Tat Wai Industries, PT APP Timber, PT Praya, PT Ganda Sugih Arthaboga, dan Steel Fabricator Company. Target investor sektor lainnya, yakni industri elektronika, otomotif, dan kimia dasar.

Hyanto menambahkan, KIK yang berlokasi di Kecamatan Kaliwungu dan Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini memiliki total lahan untuk tahap pertama seluas 996,4 hektare dengan dilengkapi fasilitas dan infrastruktur pendukung.

"Di sekitar kawasan, telah terintegrasi pelabuhan laut Kendal, yang sesuai dengan masterplan Pelabuhan Tanjung Mas dan stasiun kereta api, sehingga memudahkan proses pengiriman dan penerimaan barang," ungkapnya.

Selain diisi dengan industri, ia mengungkapkan, kawasan ini akan dibangun juga perumahan dan tempat komersial dalam beberapa tahap. Bahkan, direncanakan memiliki beberapa kluster industri, seperti fashion city, food city, furniture hub, dan building material zone.

"Setiap kluster ini akan terdiri dari perusahaan dari berbagai tahap proses produksi, mulai dari proses bahan baku hingga desain produk, serta produksi dan pemasaran produk yang telah jadi," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya