Presiden AS Terpilih Harus Bangun Hubungan Baik di Asia
- Istimewa
VIVA.co.id – Akhirnya Donald Trump memastikan kemenangan dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016. Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai, sosok Donald Trump bukan wajah baru bagi Indonesia.
Meski demikian, ia menegaskan siapapun Presiden Amerika Serikat yang terpilih harus bisa membangun hubungan baik sebagai mitra di Asia, terutama terkait persoalan di Laut Tiongkok Selatan.
"Indonesia memiliki sejarah partnership yang panjang dengan Amerika. Comprehensive partneship ditandatangani pada tahun 2010, kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan strategic partnership," kata Meutya saat dihubungi, Rabu 9 November 2016.
Politisi Golkar ini pun menerangkan, sosok Donald Trump sendiri sebetulnya bukan wajah baru bagi Indonesia. Trump tercatat memiliki beberapa bisnis usaha di Indonesia, dan hal itu bisa membantu perekonomian khususnya dalam investasi.
"Amerika sendiri sebagai salah satu negara demokrasi yang sudah lebih dulu memaki sistem check and balance-nya sangat baik. Sehingga pemerintah di Amerika sendiri tidak bisa langsung mengubah arah tanpa persetujuan senat atau parlemen di sana," ujarnya. (webtorial)